SuaraBogor.id - Tak berlangsung lama mediasi antara massa pendukung Habib Rizieq Shihab dan anggota DPRD Kota Bogor, selesai sekira pukul 14.50 WIB.
Sejumlah perwakilan massa pendukung Habib Rizieq kembali ke barisan massa pendukung yang menunggu di depan kantor Badan Pendapatan Daerah, Kota Bogor, Jumat (18/6/2021).
Seusai melakukan mediasi massa Habib Rizieq dengan anggota DPRD Kota Bogor, mereka nampak kecewa dengan hasil yang didapat.
Perwakilan massa pendukung Habib Muhammad Alatas mengatakan, pihaknya tak mau lagi berdialog lantaran sakit hati, marah, dan kecewa dengan sikap Wali Kota Bogor Bima Arya.
“Mosi tidak percaya kepada walikota dan tuntuntan ke DPRD Kota Bogor. Kami umat islam se Bogor Raya menyatakan mosi tidak percaya ke Bima Arya,” kata Habib Muhammad Al-Attas melalui pengeras suara.
Dalam orasinya itu, ia menyebut, umat islam se-Bogor Raya meminta agar Bima Arya dapat dilengserkan dari jabatannya sebagai Wali Kota Bogor.
Beberapa tuntutan Aliansi Umat Islam se-Bogor Raya diantara, meminta agar anggota DPRD Kota Bogor mengajukan hak angket terhadap Wali Kota Bogor Bima Arya.
Pertama, katanya, Bima Arya hingga saat ini tak dapat menjelaskan siapa yang menekan sehingga secara terburu-buru menugaskan Kasatpol PP untuk melaporkan RS Ummi kepada polisi.
Ia menilai, perubahan sikap Bima Arya yang tidak dapat menjelaskan itu seakan menyembunyikan pihak tertentu.
Baca Juga: Memanas! Massa Habib Rizieq dan Polisi Saling Dorong di Depan Gedung DPRD Kota Bogor
“Sampai sekarang si Bima tak mampu menjelaska siapa yang menekan. Sehingga Si Bima wajib dilengserkan. Kenapa? Karena melindungi penjahat,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya, banyak pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi di Kota Bogor namun tak dilaporkan. Hal tersebut menguatkan agar politisi partai PAN itu turun dari jabatannya sebagai Wali Kota Bogor.
Bahkan, katanya lagi, Bima Arya juga layak untuk dimasukan penjara karena pembohong. Sebagai Wali Kota Bogor Bima Arya masih bisa diatur-atur oleh Kapolda.
“Bukan haknya Kapolda sehingga Walikota terlihat bisa diatur-atur Kapolda maka Bima layak dilengserkan. Bima arya juga layak dimasukan (penjara) karena pembohong. Karena pengkhianat dan tidak pantas jadi Walikota Bogor,” bebernya.
Disamping itu, dia mengutarakan, sampai saat ini ketidakadilan masih banyak terjadi di Indonesia. Terlihat seperti jalannya persidangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab yang menuai kejanggalan.
“Ketidakadilan ada di seluruh Indonesia. Dan terlihat ketidakadilan juga kedzoliman yang masih ada yakni di persidangan Imam Besar. Saking kurang ajarnya kemarin JPU mengatakan Imam Besar hanya isapan jempol,” urainya.
Berita Terkait
-
Pentingnya Pembangunan Berbasis Aglomerasi untuk Gerakkan Ekonomi Kawasan
-
Wamendagri Bima Tinjau Lokasi Banjir di Solok, Pastikan Pendataan Akurat dan Pemulihan Cepat
-
Wamendagri Bima Tinjau Posko Bencana di Kota Solok: Tekankan Koordinasi dan Gerak Cepat Pemerintah
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
BRI 130 Tahun, Menjaga Warisan Kerakyatan dan Melaju dalam Transformasi Digital
-
Jadwal KRL Bogor-Jakarta 15 Desember 2025: Keberangkatan Awal hingga Kereta Terakhir
-
Modal 900 Ribuan! Ini Rekomendasi Sepeda Bapak-Bapak di Bawah Rp1 Juta yang Masih Layak Pakai
-
Bukan Sopir Tetap! Ini Pengakuan Kepala SPPG Utara Soal Mobil Maut Penabrak 18 Siswa dan Guru SD
-
Dukungan Rumah BUMN BRI Dorong Malessa Naik Kelas dan Siap Ekspor