SuaraBogor.id - Banyak orang menyepelekan kondisi kesehatan rambut. Bahkan, seiring usia semakin dewasa atau tua rambut rontok.
Kebanyakan orang pasrah ketika rambut rontok. Padahal, ada solusinya untuk kembali menyehatkan kondisi rambut.
Sialnya, rambut rontok terkadang membuat seseorang tidak percaya diri. Bahkan banyak yang jadi malu untuk berinteraksi, jika kondisi rambutnya terlihat oleh orang lain.
Disitat dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, bagi sebagian orang kemungkinan menganggap rambut rontok hanya bagian dari proses bertambahnya usia. Sebaliknya, ada juga yang tidak senang bahkan hampir frustrasi.
Sebanyak 6,5 juta pria diperkirakan mengalami bentuk kerontokan rambut di Inggris saat ini. Sebanyak 50 persen pria akan mengalaminya di atas usia 50 tahun. Pencarian Google untuk rambut rontok juga berada pada posisi tertinggi sepanjang masa.
Terlepas dari semua statistik ini, kerontokan rambut bukanlah sesuatu yang kerap didiskusikan secara terbuka. Banyak mitos yang justru beredar di kapangan pria.
Dr Adam Friedmann, konsultan dermatologis di Stratum Clinics, mengatakan dalam hal mengetahui dan mengobati jenis kerontokan rambut yang dialami, cara terbaik adalah menghubungi konsultan dermatologis.
Dr Adam Friedmann menjelaskan sebab konsultan akan melakukan diagnosis melibatkan konsultasi, pemeriksaan kulit kepala lengkap dan terkadang tes darah untuk menentukan apakah ada kekurangan atau masalah hormonal.
"Jika ada penyakit kulit kepala atau diagnosis tidak langsung, biopsi kulit kepala mungkin dilakukan untuk memeriksa proses pada tingkat mikroskopis," kata dia.
Berikut beberapa fakta mengenai kerontokan rambut yang mungkin bermanfaat untuk Anda:
Baca Juga: Catat! Ini Manfaat Gula Aren Bagi Kesehatan yang Ternyata Tidak Banyak Diketahui
Kerontokan rambut bisa terjadi pada usia berapa pun
Rambut rontok sangat umum, dan memengaruhi setengah dari pria di atas usia 50 tahun, meskipun bagi banyak orang itu dimulai jauh lebih awal dalam kehidupan.
Menurut dr Fiona Worsnop, konsultan dermatologis di The Harley Street Dermatology Clinic, beberapa bentuk kerontokan rambut, seperti alopecia areata, bahkan bisa muncul pertama kali pada masa kanak-kanak.
Itu benar-benar dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi kerontokan rambut dapat diobati setelah penyebabnya diketahui.
"Jadi jika itu menimbulkan kekhawatiran, diagnosis adalah langkah penting pertama dalam menentukan perawatan mana yang cocok," ujarnya.
Stres dapat berperan
Berita Terkait
-
8 Skincare Terbaik agar Kulit Sehat Anti Kusam
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
Tren Warna Rambut Terbaru: Gaya Personal Kini Jadi Andalan
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Jangan Salah Pilih Lokasi! Cek Jadwal Kemeriahan Malam Tahun Baru 2026 di Kabupaten Bogor
-
Siap-Siap Macet Total? Pemkab Bogor Prediksi Jutaan Wisatawan Serbu Puncak di Malam Tahun Baru
-
Dompet Menjerit Jelang Nataru, Harga Ayam hingga Cabai di Cibinong Meroket Tajam
-
4 Warga Bogor Masuk Daftar 16 Korban Tewas Kecelakaan Bus Maut di Tol Batang-Semarang
-
Langkah Aksi Sosial BRI, Jalan Sehat 5 KM Donasi Rp50 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra