SuaraBogor.id - Kasus Covid-19 di Bogor terus meningkat. Baru-baru ini saja ribuan anak di Kabupaten Bogor menjadi sasaran virus Corona yang tak kunjung terselesaikan itu.
Sampai saat ini Pemkab Bogor semakin tegas. Bahkan lebih spesifik meminta agar aktifitas sehari-hari masyarakat dapat diubah dan diperhatikan.
Salah satunya tak bertemu langsung dengan keluraga usai beraktifitas di luar rumah, baik bekerja maupun lainnya.
“Jangan ketemu orang rumah dulu sebelum mandi dan bersih - bersih. Ganti baju dan lainnya,” kata Bupati Bogor, Ade Yasin, di Cibinong, Selasa (22/6/2021).
Ia beralasan, tak menutup kemungkinan penyebab penularan berawal dari tingkat kebersihan yang kurang diterapkan.
Apalagi masyarakat pekerja dengan rutinitas pun yang terkadang bertemu banyak orang. Baik di kereta maupun angkutan umum.
“Barangkali salah satu penyebabnya itu ya. Saya himbau pulang kerja naik kereta atau angkot dan lainnya jangan dulu ketemu keluarga langsung sebelum mandi ganti baju,” ungkapnya.
Kendati tak secara rinci laporan penularan kasus Covid-19 yang diterima, ia mengaku, penyebab terpaparnya ribuan anak tentu aktifitas di luar rumah yang tanpa disadari terbawa ke dalam lingkungan pribadi.
“Kalau data yang kami terima itu keseluruhan. Tidak ada klasifikasi bedasarkan umur. Tetapi kalau memang ada jangan sampe pulang kerja keluar rumah lupa di dalem itu ada anak, istri atau suami,” tegasnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Kota Bogor Meningkat Tajam, Bima Arya Sebut Gara-Gara Perjalanan Luar Kota
Sebelumnya, Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor mengklaim sebanyak 50 persen orang dewasa dengan rata-rata usia 20 hingga 40 tahun menjadi sumber ribuan anak terpapar Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Adang Mulyana menjelaskan, mayoritas anak yang terpapar berawal dari penularan orang dewasa yang ada di dalam rumah tersebut.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 hampir 50 persen terjadi pada orang dengan usia produktif 20-40 tahun. Bedasarkan data Minggu (20/6/2021) perkembangan Covid-19 terus meningkat.
Rinciannya 1.230 anak rata-rata berusia 0 - 5 bulan. Sedangkan 2.994 sekitar 6-19 tahun. Artinya sebanyak 21,6 persen kasus covid-19 didominasi oleh anak-anak hingga remaja.
“Untuk kesembuhannya sekitar 95 persen, tapi ada juga kasus kematian, 0,5 persen dari kasus keseluruhan,” singkat Adang.
Kontributor : Regi Pranata Bangun
Tag
Berita Terkait
-
Ustad Felix Siauw Adu Haki dengan Park Ranger Gara-Gara Bendera One Piece, Endingnya...Plot Twist!
-
Panduan Wisata Kawah Ratu Bogor 2025: Daya Tarik, Rute, Fasilitas, dan Tiket Masuk
-
5 Fakta Nyesek di Balik Skandal Bansos Bogor, Uang Orang Miskin Ludes untuk Judi?
-
Bogor Juara 1 Nasional Penyelewengan Bansos, Uang Orang Miskin Rp22 Miliar Ludes Jadi Asap Judol?
-
5.497 Penerima Bansos di Bogor Gunakan Uang Bantuan untuk Judi Online
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Makin Besar, Arab Saudi Punya Dua Celah
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
Pilihan
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
Terkini
-
TPAS Galuga Longsor: Operator Alat Berat Tewas Tertimbun, Darurat Sampah Bogor di Depan Mata
-
Kisah di Balik Penjemputan Bendera Pusaka dari Malasari, Ibu Kota Darurat Bogor
-
Bogor Dikepung Bencana Banjir, Longsor dan Angin Kencang: Lebih dari 2.000 Jiwa Terdampak
-
RPJMD Kota Bogor 2025-2029 Disetujui, Dedie Rachim Ungkap Arah Pembangunan hingga 4 Pilar Misi
-
Bangun 3.000 Rutilahu, Pemkab Bogor Anggarkan Rp20 Juta per Rumah