SuaraBogor.id - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuding, bahwa kasus Covid-19 Kota Bogor meningkat saat ini imbas dari aktifitas masyarakat saat perjalanan luar kota.
Hal itu berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Kota Bogor. Menurut Bima Arya, lonjakan kasus harian Covid-19 di Kota Bogor banyak yang berasal dari kluster keluarga dan kluster perjalanan luar kota.
Rata-rata kata Bima Arya, masyarakat Kota Bogor yang terkonfirmasi positif Covid-19 berasal dari kluster keluarga dan perjalanan luar kota.
"Saat kami telusuri lagi rata-rata mereka yang terpapar berasal dari kluster keluarga dan perjalanan luar kota. Kebanyakan asalnya dari Jakarta dan bekerja di Jakarta," katanya, disitat dari Ayobogor.com -jaringan Suara.com, Selasa (22/6/2021).
Oleh karenanya, kedepan Pemkot Bogor bakal berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, agar Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
"Saya kira lebih baik warga Bogor yang bekerja di Jakarta menjadi prioritas untuk WFH. Karena kondisi saat ini Covid-19 sedang tinggi. Jadi pengetatan protokol kesehatan di trasnportasi saja tidak cukup, harus didukung dengan pengurangan mobilitas, salah satunya WFH," tutupnya.
Sekedar diketahui, dalam waktu dua hari terakhir yakni Senin 21 Juni 2021 dan Selasa 22 Juni 2021, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menggelar tes rapid antigen secara kepada ratusan penumpang kereta api di Stasiun Bogor.
Tes rapid antigen acak tersebut dilakukan, untuk memetakan potensi penyebaran Covid-19 di kereta api. Mengingat saat ini kasus Covid-19 sedang mengalami peningkatan.
Selama dua hari pelaksanaan tes rapid antigen terhadap calon penumpang Commuter Line, sebanyak dua orang penumpang terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal itu menunjukkan jika potensi penyebaran Covid-19 di angkutan umum cukup tinggi, terlebih mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan masyarakat yang bekerja di Jakarta.
Baca Juga: Gunakan Alat Berat, Puluhan Lapak PKL di Area Masjid Atta'Awun Puncak Bogor Dibongkar
Oleh karenanya, Pemkot Bogor berencana bakal berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, agar masyarakat Bogor yang bekerja di Jakarta, bisa menjadi prioritas WFH.
Tag
Berita Terkait
-
5 Fakta Mahasiswi Universitas Unpak Bogor: Surat Pilu Ditemukan, 'Maaf Ayah, Ibu, Mental Ira Hancur'
-
"Ira Cape, Ira Nyerah," Isi Surat Mahasiswi Unpak yang Jatuh dari Lantai 3 Gegerkan Bogor
-
Polisi Tangkap Perampok yang Bunuh Sopir Taksi Online di Tol Jagorawi, Apa Motifnya?
-
Tinggalkan Pelita Jaya Jakarta, Reggie Mononimbar Gabung Rans Simba Bogor
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
9 Ribu Pegawai Paruh Waktu di Bogor Diberi Peringatan Keras: Jangan Gadai SK
-
Debut Kapten Timnas U-22 Ivar Jenner: Indonesia Dipermalukan Mali 0-3 di Stadion Pakansari
-
Gus Ipul Ungkap Satu Faktor Kunci Keberhasilan Program Kesejahteraan
-
Bentuk Raperda Baru, DPRD Kota Bogor Dukung Capaian RPJMD 2025 - 2030
-
Rudy Susmanto Lantik Ribuan PPPK: Momen Haru Suradi, Penjaga Sekolah yang 20 Tahun Berjuang