Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 23 Juni 2021 | 09:20 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya memaparkan penyebaran Covid-19 di wilayahnya. (HO-Suarabogor.id/Regi Pranata Bangun).

SuaraBogor.id - Kasus Covid-19 paling tinggi di Kota Bogor kembali terjadi. Kali ini tercatat ada 230 kasus Covid-19 dalam sehari di Kota Hujan tersebut.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, kasus Covid-19 saat ini merupakan paling tinggi selama pandemi di Kota Bogor. Jika sebelumnya angka penambah kasus tertinggi harian Covid-19 di Kota Bogor berada di angka 204.

"Pada Selasa 22 Juni 2021, angka penambahan kasus harian Covid-19 Kota Bogor berjumlah 230 kasus. Jumlah ini yang paling tertinggi selama pandemi Covid-19," katanya, disitat dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Rabu (23/6/2021).

Dengan penambahan itu, jumlah akumulatif kasus Covid-19 Kota Bogor mencapai 18.162 kasus dengan rincian, 1.751 orang masih dalam perawatan, 16.136 pasien positif dinyatakan sembuh, dan 275 orang dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Ratusan Anak dan Balita di Batam Positif Covid-19, Dampak Varian Baru?

Kemudian, Bed Occupancy Rate (BOR) atau ketersediaan ruangan untuk pasien covid-19 juga melambung tinggi menyentuh 78 persen. Angka tersebut jauh dari ambang batas yang ditetapkan oleh WHO yakni sebesar 60 persen.

"Keterisian tempat tidur di angka 78 persen. Rumah sakit semakin penuh. Klaster terbanyak adalah keluarga, diikuti dari klaster luar kota," ujarnya.

Karena itu, Pemkot Bogor akan melakukan beberapa langkah yakni dengan menambah tempat tidur dan ruang isolasi di semua rumah sakit minimal 30 persen. Lalu, menambah fasilitas isolasi bagi OTG.

"Ditargetkan dalam waktu satu minggu, ruang isolasi dan tempat tidur sudah bisa diakses warga yang membutuhkan," ungkapnya.

Selanjutnya, kebijakan ganjil genap kendaraan juga akan dilanjutkan pada akhir pekan besok karena dinilai efektif untuk mengurangi mobilitas warga.

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Semakin Melonjak Naik, Rizal Ramli Sindir Jokowi: Ganti Presiden

"Ganjil genap bukan untuk kelancaran lalu lintas, tapi sekali lagi untuk mengurangi mobilitas," tambah Bima.

Di sisi lain, lanjut Bima, tingkat keterpaparan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bogor juga tinggi yakni sebanyak 27 orang dari 8 kantor pemerintahan. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk menutup sementara Balai Kota Bogor dan kantor pemerintahan selama sepekan ke depan.

Lalu, pada sektor perekonomian pembatasan jam operasional tempat usaha kembali dibatasi hanya sampai pukul 20.00 WIB. Diharapkan, kasus Covid-19 tidak terus meningkat agar tidak berdampak pada kebijakan yang lebih ketat.

Bima meminta kepada para pelaku usaha untuk benar-benar patuh terhadap kebijakan baru tersebut.

"Kami minta kepada masyarakat dan pelaku usaha agar bisa memahami dan patuh terhadap aturan ini. Demi menekan potensi penyebaran Covid-19," pintanya.

Bima juga menghimbau kepada masyarakat dan pelaku usaha, untuk bersama-sama menerapkan 5 M. Mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

"Untuk menurunkan dan menekan lonjakan Covid-19 ini, tiada lain semua masyarakat tanpa terkecuali harus menerapkan 5 M. Dan kami di pemerintah akan fokus pada 3 T. Testing, treatment dan tracing dengan konsisten," tutupnya.

Load More