Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 25 Juni 2021 | 09:56 WIB
Ilustrasi tanda petunjuk mikro lockdown. [suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

SuaraBogor.id - Warga Depok yakni RT3/RW5 Kelurahan Depok Jaya, Depok berinisiatif membuat jadwal memasak selama masa lockdown di wilayahnya.

Ketua RW5 Depok Jaya, Chaidar Syarifudin menuturkan, jadwal memasak merupakan bentuk solidaritas warga RT5 untuk 9 orang tetangganya yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri.

"Kesembilan orang ini berasal dari 2 keluarga yang rumahnya bersebalahan," papar Chaidar kepada SuaraBogor.id, Kamis (24/6/2021).

Sebetulnya, kata Chaidar, jadwal yang dibuat sederhana. Masing-masing warga bergantian memasak makan pagi, siang dan malam setiap hari. Selama 10 hari ke depan.

Baca Juga: 7 Pegawai Positif COVID-19, Kantor BKPPD Cianjur di Lockdown

"Jadi hari ini si A yang masak, besok si B, besoknya lagi si C. Begitu saja. Kalau gak dijadwal, makanannya bisa menumpuk dan tidak termakan," imbuhnya.

Bahan masakan dibeli dengan uang hasil patungan warga yang dikoordinasikan Ketua RT. RT juga menyediakan susu, madu dan vitamin untuk mendorong kesembuhan warganya.

Secara keseluruhan, ada 18 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di RW5 Depok Jaya. Chaidar mengaku, warganya selalu saling membantu bila ada yang terkena Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.

"Kami yang minta mereka (warga yang positif Covid) tidak kemana-mana. Tidak keluar rumah. Jadi kami bantu semaksimal mungkin agar mereka tidak berat," paparnya.

Chaidar berharap, tidak ada warganya yang merahasiakan hasil positif Covid-19.

Baca Juga: Sentil Pemerintah yang Enggan Lockdown, Sujiwo Tejo: Padahal Rakyat Bisa Biayai Pilpres

"Covid-19 bukan aib, tapi penyakit yang bisa kena ke siapa aja. Jadi segerakan lapor diri kalau ada yang positif, agar bisa cepat ditindak," tukasnya.

Warga RT3/RW5 me-lockdown wilayahnya sejak kemarin (23/6/2021). Namun lockdown yang berlangsung hanya penutupan jalan sementara, sambil memasang banner pemberitahuan lockdown. Sehingga pejalan kaki atau kendaraan masih bebas melintasi wilayah tersebut.

"Penetapan lockdown dan pemasangan banner hanya simbolis aja. Sekedar agar masyarakat berhati-hati dan menaati protokol kesehatan," pungkas Chaidar.

Kontributor : Immawan Zulkarnain

Load More