SuaraBogor.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan kepada masyarakat ketika hendak mengikuti vaksinasi Covid-19 jangan meminum obat parasetamol.
Menurut WHO, efek samping ini juga pertanda tubuh membangun perlindungan terhadap infeksi virus corona Covid-19, termasuk nyeri lengan, demam, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot.
"Karena, kita tidak tahu bagaimana obat penghilang rasa sakit ini bisa mempengaruhi vaksin Covid-19 bekerja," kata WHO dikutip dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Rabu (30/6/2021).
Tapi, WHO mengizinkan seseorang untuk mengonsumsi parasetamol atau obat penghilang rasa sakit lainnya setelah mengembangkan efek samping seperti nyeri, demam, sakit kepala atau nyeri otot setelah vaksinasi.
Jika ada kemerahan atau nyeri di tempat suntikan yang semakin meningkat setelah 24 jam atau efek samping tidak mereda dalam beberapa hari, segera hubungi dokter.
"Vaksin Covid-19 sangat jarang menyebabkan reaksi kesehatan yang parah," jelasnya.
Tapi baru-baru ini, vaksin Pfizer dan Moderna telah dikaitkan dengan kasus peradangan jantung, yakni miokarditis dan perikarditis. Meskipun kasusnya jarang terjadi, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan ada tiga efek samping yang harus diwaspadai.
Pada 25 Juni, FDA menambahkan peringatan baru untuk penyedia dan penerima vaksin Covid-19 atas kasus peradangan jantung yang terkait dengan vaksin Pfizer dan Moderna.
Peringatan itu muncul setelah Komite Penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) tentang Praktik Imunisasi (ACIP) bertemu dan mengkonfirmasi adanya hubungan antara miokarditis dan perikarditis dengan suntikan vaksin Pfizer dan Moderna.
Baca Juga: Indonesia Butuh 58 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun
Tapi, kasus-kasus ini tergolong langka dan biasanya bisa diobati karena ringan. FDA juga mengatakan risiko peradangan jantung ini kemungkinan sangat rendah.
Meski begitu, penerima vaksin Pfizer dan Moderna diperingatkan untuk segera mencari bantuan medis bila memiliki salah satu gejala, seperti nyeri dada, sesak napas dan jantung berdebar.
FDA mengatakan gejala miokarditis dan perikarditis biasanya tidak langsung muncul, tetapi cenderung terjadi dalam beberapa hari setelah suntikan kedua.
Berita Terkait
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Cara Aman Mencegah Mata Minus Semakin Parah, Ada Rekomendasi Makanan dari Dokter
-
BPJS Kesehatan Apresiasi 110 Badan Usaha Lewat Penghargaan Satya JKN Award 2025
-
BPJS Kesehatan Akan Hapus Tunggakan Iuran Rp7,6 T, Mayoritas dari Peserta Miskin dan Sektor Informal
-
Utang Iuran BPJS Triliunan Rupiah Siap Diputihkan? Cak Imin: Besok Kita Rapatkan
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Darah di Gang Nangka! Remaja Cibinong Tewas Mengenaskan, Polisi Ungkap Motifnya 'Duel Asmara'
-
Mayat Remaja Penuh Luka Bacok Gegerkan Warga Cibinong, CCTV Rekam Aksi Keji 2 Pelaku Membuang Jasad
-
Mengaku Habib Palsu, Pria Paruh Baya Diamuk Massa di Pesantren Bogor
-
Konflik Memanas 75 Desa Bogor vs Kemenhut, Nasib Ribuan Warga di Ujung Tanduk?
-
Kontroversi 'Expose' Memanas, Ustad Jack: Minta Maaf atau Kena Boikot