Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 06 Juli 2021 | 15:25 WIB
Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai [Suarabogor.id/Fauzi Noviandi]

SuaraBogor.id - Polres Cianjur akan tindak tegas oknum atau pihak yang menimbum atau mempermainkan harga tabung oksigen. Sehingga terjadinya kelangkaan tabung oksigen diwilayah hukumnya.

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait terjadinya kelanggan tabung gas oksigen dalam beberapa hari terakhir.

"Saat ini Intelijen dan Reskrim Polres Cianjur tengah melakukan penyelidikan," katanya pada SuaraBogor.id di Desa Nagrak, Selasa (6/7/2021).

Apabila dalam penyelidikan tersebut, kata dia, ditemukan adanya oknum atau pihak yang sengaja menimbun atau mempermaikan harga. Pihaknya tidak akan segan untuk menindak tegas dengan peraturan yang berlaku.

Baca Juga: Tabung Oksigen 1000 Liter di Pasar Pramuka Kosong, Kalau Ada Harganya Capai Rp 3,5 Juta

"Tentu akan kita tindak tegas, sesuai dengan perundang - undangan yang berlaku. Kami tidak akan segan untuk proses hukum," ucapnya.

Ia mengatan, pihaknya hingga saat ini belum medapatkan laporan terkait adanya indikasi penimbunan atau permainan harga tabung oksigen, yang mengakibatkan terjadinya kelangkaan.

"Dalam proses penyelidikan terjadinya kelangkaan tabung oksigen ini, kami membuat tim khusus dari beberapa satuan Polres Cianjur," ucapnya.

Sebelumnya diberitkan, Tabung oksigen disejumlah apotek di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mulai kosong. Kelangkaan tersebut diduga imbas dari meningkatnya pasien Covid-19. Bahkan kalau apa pun harganya tinggi.

Ikhsan pemilik Apotek disekitar RSUD Cianjur tepatnya di Jalan Pasirgede, Kelurahan Bojongherang, Cianjur, mengatakan, saat ini pasokan tabung oksigen sudah tidak ada. Akibatnya stok pun kosong.

Baca Juga: Hadapi Lonjakan Jumlah pasien Covid-19, Dirut RSUP RAT Pastikan Stok Oksigen Aman

"Sudah hampir tiga hari lalu, pasokan dari agen yang biasa memasok sudah tidak ada. Katanya sekarang oksigen di pasok khusus untuk ke rumah sakit," jelasnya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More