Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 27 Juli 2021 | 15:04 WIB
Polres Metro Depok menggelar ungkap kasus pemalsuan surat swab antigen, Selasa (27/7/2021). [Ist]

SuaraBogor.id - Satreskrim Polres Metro Depok mengamankan enam pelaku pemalsuan surat swab antigen. Mereka berinisial AS (31), M (32), R (30), NN (35), AK (27) dan AR (25).

AS dan M bertindak sebagai pelaku utama, R dan NN selaku perantara, lalu AK dan AR adalah pengguna atau pemesan surat keterangan (suket) palsu swab antigen.

Kapolrestro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar menuturkan, para pelaku diamankan setelah pihaknya menerima laporan dari warga yang curiga dengan keaslian suket yang mereka terima.

"Setelah kita dalami ternyata benar bahwa suket tersebut palsu," ungkap Imran, Selasa (27/7/2021).

Baca Juga: Ranni Novianti, Guru Depok Urus Jenazah COVID-19: Mati Bisa Kapan Saja

Modusnya, kata Imran, pelaku memanfaatkan orang-orang yang memerlukan suket untuk berbagai keperluan. Salah satunya keperluan pekerjaan.

"Si pengguna ini membutuhkan swab antigen tapi harus dinyatakan negatif," imbuh Imran.

Menurut Imran, pelaku utama memalsukan suket dengan mencatut nama sebuah klinik di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Mereka membuat suket sendiri dengan mencantumkan alamat, logo, nama dokter bahkan stempelnya.

Namun suket yang dikeluarkan pelaku tidak dilengkapi barcode sebagaimana suket asli dari klinik.

Baca Juga: Geger, Mayat Pria Mengapung di Kali Sibongkok Depok, Diduga Sudah 3 Hari Tewas

"Perusahaan mengonfirmasi ke klinik, ada atau tidak antigen atas nama yang bersangkutan, ternyata tidak ada. Yang asli kan pakai barcode. Ini tidak ada barcode," beber Imran.

Sebagai pelaku utama, AS dan M mematok harga Rp 50 ribu per lembar suket. Mereka tidak bertemu langsung dengan pembeli surat, tapi melalui perantara R dan NN yang mematok harga Rp 175 ribu per lembar.

"Keperluannya bermacam-macam ya. Selain untuk keperluan pekerjaan, ada juga yang untuk membutuhkan surat ini untuk keperluan di rumah sakit," ungkapnya.

Imran menyebutkan, sindikat ini sudah mencetak sebanyak 80 lembar surat palsu swab antigen setelah beroperasi selama 1,5 bulan.

Dia mengimbau agar masyarakat selalu mengecek secara teliti setiap melakukan pemeriksaan dan mendapat suket hasil tes swab antigen.

"Tolong selalu hati-hati. Karena ternyata dalam situasi begini pun banyak kelompok tertentu yang yang memanfaatkan untuk mengambil keuntungan," pungkasnya.

Kontributor : Immawan Zulkarnain

Load More