SuaraBogor.id - Kabar tak mengenakkan datang dari Bandung. Kali ini, keluarga jenazah Covid-19 dipungut biaya pemakaman di TPU khusus pasien Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat.
Peristiwa keluarga jenazah Covid-19 dipungut biaya itu terjadi di TPU khusus pasien Covid-19, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Hal itu membuat Camat Cipatat Iyep Tamchur Rachman angkat suara. Meski belum tahu persis terkait hal itu, Iyep mengatakan petugas pemakaman yang melakukan pungutan biaya telah dipanggil aparat kepolisian. Namun petugas itu bukan berasal dari Cipatat.
"Saya tidak tau persis, karena petugasnya dari sini kemarin sudah dipanggil ke polres. Jadi gini pada saat itu ada terjadi pemungutan uang, tapi bukan dari petugas kami yang ada di wilayah desa luar dari Cipatat. Katanya, informasinya untuk sewa ambulans sama yang menggotong jenazah," kata Iyep beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Nick Kuipers Pilih Tetap Bertahan di Bandung di Masa PPKM
Disitat dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, ongkos pemakaman jenazah khusus pasien Covid-19 di Cipatat bervariasi, mulai dari Rp1 juta sampai dengan Rp2,5 juta. Kepada keluarga pasien pungutan itu dilakukan dengan berbagai alasan, mulai dari upah penggali, konsumsi, hingga APD penggali kubur.
Iyep menyarankan, apabila pihak keluarga tak ingin dibebankan biaya pemakaman, pekerjaan menggali kubur boleh dikerjakan sendiri oleh pihak keluarga dan tak memakai petugas yang ada.
"Gini aja, kalau memang keluarga supaya tidak mengeluarkan beban biaya, udah aja tinggal begini, Jadi pihak keluarga datang ke lokasi, langsung dikerjakan (menggali) oleh pihak keluarga aja, kami menyediakan lahan saja," paparnya.
Pemekaran khsus Covid-19 di kawasan Cipatat sendiri merupakan hasil kerja sama antara pemerintah daerah dengan PTPN VIII. Pihak perkebunan menghibahkan lahan sekitar 2 hektare untuk digunakan pemakaman Covid-19 di KBB. Saat ini lahan tersebut baru terisi 35 kuburan.
Sementara itu, Dinas Perumahan dan Permukiman, KBB masih mengizinkan pihak keluarga memberi sumbangan untuk biaya pemakaman pasien Covid-19. Namun hal itu sipatnya hanya sukarela tanpa ada standar tarif tertentu.
Baca Juga: Ditarget Tes Covid-19, 3.622 Per Hari, Pemkab KBB: Berat, Banyak Pasien Terpapar Tertutup
Sekretaris Dinas Perumahan dan Permukiman, KBB, Deni Juanda mengatakan biaya pemakaman berasal dari sumbangan ASN dengan nominal Rp1,5 juta per lubang kuburan. Karena biayanya masih kecil, pihaknya memperbolehkan keluarga dimintai sumbangan.
Berita Terkait
-
Beda Reaksi Dedi Mulyadi Soal Lucky Hakim ke Jepang demi Anak vs Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor
-
7 Fakta Kasus Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama: Perkosa Korban Usai Dibius hingga Mau Bunuh Diri
-
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan Diduga Kelainan Seksual
-
Profil Noah Steenbergen, Striker Keturunan Bandung yang Bisa Jadi Opsi untuk Piala Dunia U-17 2025
-
Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Waspada! Ada Pabrik Uang Palsu Rp3,3 Miliar di Bogor
-
Dedie A Rachim Laporkan Kondisi Jalan Longsor Batutulis ke Wamen PU, Ajukan Opsi Jalur Baru
-
BisKita Trans Pakuan Kembali Layani Warga Bogor, Tarif Tetap Rp4.000 dengan Opsi QRIS
-
Kabar Erupsi Gunung Gede Terbongkar! Badan Geologi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Aktivitas Gempa Gunung Gede Terus Melandai, TNGGP Pantau Ketat Jelang Keputusan Pendakian