SuaraBogor.id - Selegram cantik yakni Lia Lestari turut ikut membahas mengenai soal situasi yang saat ini terjadi terkait oposisi pemerintah.
Menurutnya, yang saat ini bersebrangan atau oposisi pemerintah telah menggunakan berbagai macam cara, untuk menimbulkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah.
Ungkapan selegram cantik yang juga YouTuber soal oposisi pemerintah itu dituliskan pada pemilik kanal Youtube Lia Lestari’s Journey di akun Instagramnya, @Lia_Lestari29.
Dalam komentarnya terkait hal itu pula, seperti dikutip dari Terkini.id -jaringan Suara.com, ia mengunggah sebuah bagan yang menggambarkan narasi-narasi hoaks terkait corona, dengan judul gambar ‘Cluster, Narasi, dan Overlap’.
Sekadar diketahui, dalam konten-konten videonya, Lia Lestari sering mengangkat tema terkait konspirasi, sejarah, geopolitik, bahkan agama. Kendati demikian, inti dari videonya mayoritas menunjukkan kegelisahannya terhadap gerakan-gerakan radikalisme dan anti pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Salah satu videonya yang cukup keras menyoal hal itu dapat dilihat dari konten dengan judul “Siapa Dalang di Balik Ributnya ‘HRS’ Akhir-Akhir Ini?” yang tayang perdana pada 22 November 2020 lalu, dan telah ditonton 183.276 kali.
Selain itu, dalam videonya yang lebih aktual, Lia Lestari membahas video serupa dengan judul “Sosok Penumpang Gelap yang Ingin ‘Menggoyang’ Indonesia Pakai Isu Teori Konspirasi” yang tayang perdana pada 21 Juli 2021, dan telah ditonton 28.964 kali.
Demikian juga dalam akun Instagramnya, ia pun menyorot dan membahas isu-isu sensitif secara gamblang.
Berikut isi tulisan Lia Lestari di akun Instagram @Lia_Lestari29:
Baca Juga: Denny Darko Ramal Akhir PPKM 2 Agustus, Sebut Nasib Indonesia Akan Begini
Dari data ini saja sudah terlihat, oposisi pemerintah menggunakan segala macam isu untuk menimbulkan ketidakpercayaan kepada pemerintah. Kemarin pakai isu agama. Setelah panglima perangnya ditangkap dan dipenjara, ganti isu konspirasi yang ditunggangi dan dimanfaatkan untuk menggoyang pemerintah.
Oposisi memang diperlukan dalam pemerintahan, agar pemerintahan tidak menjadi diktator. Tapi oposisi yang baik adalah mengkritik + memberikan solusi bila pemerintah salah atau ada kekurangan. Sedangkan oposisi di Indonesia sekarang sudah kacau balau. Isinya orang-orang yang sakit hati karena dipecat, orang yang haus kekuasaan, orang yang ketar-ketir karena utangnya ratusan triliun ditagih pemerintah, plus orang-orang yang nggak kebagian “kue” di pemerintahan baru ini karena nggak dapat jabatan.
Kritik mereka tidak lagi murni karena ingin membangun Indonesia. Tapi asalkan Jokowi mundur dari presiden. Terus kelompok perwakilan mereka yang ada di pemerintahan. Saya sedang menelusuri apakah oposisi ini juga ditunggangi oleh elit-elit asing?
Sebab saya melihat paparan dari Lembaga Kajian Anak Bangsa, demo Jokowi End Game kemarin bayarannya Rp 100 juta dsb. Entah Rp 100 juta itu untuk mahasiswanya doang, atau Rp 100 juta itu untuk mahasiswa + korlapnya. Tidak disebutkan detail.
Membedakan oposisi yang murni ingin membangun Indonesia dengan oposisi yang toxic cuma pengen lengserkan pemerintahan yang bagus itu gampang kok. Kalau oposisi kerjaannya nyinyir mulu tanpa solusi + mulai pencitraan + dikit2 mau lengserkan pemerintah = oposisi toxic. Oposisi yang baik adalah oposisi yang mengkritik tapi juga memberikan solusi dan patuh pada UU. Tidak dikit2 lengserkan Jokowi. Selama ini oposisi yang baik setahu saya cuma @mardiguwp aja.
Berita Terkait
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Putri Anne Jujur Dulunya Pakai Hijab Karena Arya Saloka: Suami Patokan Agama Saya
-
Pemerintah Klaim Petani Bisa Cuan Gara-gara Program BBM E10
-
Heboh Judol Jangkiti Anak SD, Cak Imin Ungkap Tindakan Pemerintah
-
Sidang Kasus Tangki Merak: Karen Agustiawan Ungkap Tekanan dan Beban Tak Adil untuk Pertamina
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
Terkini
-
Bukan Cuma Puncak! Pamijahan Tawarkan Paket Komplet Adventure dan Instagenic di Bogor
-
Detik-detik Tegang di Pasar Parung: 15 Mobil Ormas Menyerbu Kantor Pengelola, Ini Kronologinya
-
Drama Penyegelan Berakhir! KLH Cabut Sanksi, Eiger Adventure Land Puncak Hidup Lagi, Tapi Ada...
-
Detik-Detik Kades Cikuda Agus Sutisna Jadi Tersangka Korupsi: Apa Saja 5 Dosa Besarnya?
-
Kades Agus Sutisna Langsung Dicopot dari Jabatan Usai Jadi Tersangka Korupsi