Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 08 Agustus 2021 | 09:52 WIB
Istana Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat. [Suara.com/Adhitya Himawan]

Pembangunan terus dilakukan hingga masa pemerintahan Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles, besarnya minat sang Jenderal pada bidang botani, maka halaman belakang istana dikembangkan menjadi kebun botani yang sangat luas yang dikenal dengan nama Lands Plantentuin Buitenzorg meniru model Kew Garden di Inggris dan diresmikan pada 18 Mei 1817 oleh C.G.C Reinwardt, guru besar dan direktur urusan pertanian, kerajinan dan ilmu Hindia Belanda.

Pada tahun 1817-1826 di era kepemimpinan Gubernur Jenderal Baron Van der Capellen tahun 1817-1826, ditambahkan pembangunan menara berbentuk dome yang berfungsi untuk tempat mengibarkan bendera Belanda serta memantau keamanan di sekeliling istana.

Jenderal terakhir yang menghuni istana ini adalah Gubernur Jenderal Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer dan beralih menjadi markas tentara Jepang, bahkan Jepang memanfaatkan ruang bawah tanah untuk memenjarakan orang-orang Belanda.

Presiden Jokowi memboyong makanan pedagang kaki lima masuk Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1/2017). [Dok Kris - Biro Pers Setpres]

Bentuk dari istana Bogor dari masa kepemimpinan satu jenderal ke jenderal lainnya selalu mengalami perubahan, perubahan ini juga berlandaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan bangunan seperti pemberontakan akibat kekecewaan masyarakat Banten yang mengakibatkan beberapa kerusakan pada bangunan, disusul juga dengan adanya gempa bumi besar yang mengguncang daerah tersebut sehingga bentuk bangunan yang mulanya bertingkat kini hanya dijadikan satu lantai saja dengan bentuk bangunan terakhir seperti yang kita lihat saat ini.

Baca Juga: Biaya Cat Merah Pesawat Kepresidenan Diperkirakan Rp 2 Miliar

Pada 1950, setelah masa kemerdekaan istana kepresidenan mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia dan resmi dibentuk menjadi noda satu dari Istana Presiden Indonesia.

Tahun 1968 Istana Bogor resmi dibuka bagi kunjungan umum atas izin dari mantan presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.

Bangunan dan Ruangan di Istana Bogor

stana Bogor awalnya juga dilengkapi dengan sebuah kebun luhur, yang dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor namun sesuai dengan kepentingan untuk pusat pengembangan pengetahuan maka kebun Raya Bogor dipisahkan dari lingkungan istana pada tahun 1817.

Keseluruhan kompleks istana mencapai luas 1,5 hektare. Bangunan induk Istana Bogor terdiri dari:

Baca Juga: PKS Sebut Rakyat Sedang Susah Gegara Pandemi, Tapi Pemimpinnya Malah Ngecat Pesawat

Bangunan induk istana yang berfungsi untuk menyelenggarakan acara kenegaraan resmi, pertemuan, dan upacara.

Load More