Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 08 Agustus 2021 | 09:52 WIB
Istana Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat. [Suara.com/Adhitya Himawan]

SuaraBogor.id - Sejarah Istana Bogor. Kini Istana Bogor ditempati presiden sebagai rumah dinas. Di Indonesia terdapat enam istana kepresidenan yang salah satunya terdapat di Bogor.dan digunakan sebagai kediaman keluarga presiden.

Tapi pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa istana presiden ini di bangun di Bogor? Ternyata hal ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Berikut ini adalah penjelasannya.

Awal Berdirinya Istana Presiden

Istana Bogor [shutterstock/Segmed87]

Dikutip dari STT Bandung, Istana presiden yang terletak di Bogor, tidaklah dibuat setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, melainkan pada zaman kolonial yang dikenal dengan nama Paleis Buitenzorg.

Baca Juga: Biaya Cat Merah Pesawat Kepresidenan Diperkirakan Rp 2 Miliar

Pada zaman dulu menjadi kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Jenderal Inggris.

Istana Bogor didirikan pada bulan Agustus 1744 oleh Gustaaf Willem Baron Van Imhoff yang dibuat dengan tujuan dibangun sebagai rumah peristirahatan saja.

Desain dari istana presiden ini terinspirasi dari kediaman Duke Malborough di Inggris.

Banyak sekali pembangunan untuk melengkapi kebutuhan masyarakat atau penyediaan fasilitas publik seperti tempat peribadatan, salah satunya adalah gereja Zebaoth yang berada dalam satu kompleks dengan istana beserta rumah sakit pada tahun 1802.

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla pada pertemuan dengan gubernur seluruh Indonesia di Istana Bogor, Jabar, Senin (24/11). [Antara]

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1811), ditambahkan dua bangunan baru pada sisi kiri dan kanan yang mengapit gedung utama, dan diubah bangunannya menjadi dua lantai.

Baca Juga: PKS Sebut Rakyat Sedang Susah Gegara Pandemi, Tapi Pemimpinnya Malah Ngecat Pesawat

Pada tahun 1811 Daendels mendatangkan enam pasang rusa totol dari perbatasan India - Nepal, yang kini menjadi ikon dari Istana Kepresidenan Bogor.

Pembangunan terus dilakukan hingga masa pemerintahan Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles, besarnya minat sang Jenderal pada bidang botani, maka halaman belakang istana dikembangkan menjadi kebun botani yang sangat luas yang dikenal dengan nama Lands Plantentuin Buitenzorg meniru model Kew Garden di Inggris dan diresmikan pada 18 Mei 1817 oleh C.G.C Reinwardt, guru besar dan direktur urusan pertanian, kerajinan dan ilmu Hindia Belanda.

Pada tahun 1817-1826 di era kepemimpinan Gubernur Jenderal Baron Van der Capellen tahun 1817-1826, ditambahkan pembangunan menara berbentuk dome yang berfungsi untuk tempat mengibarkan bendera Belanda serta memantau keamanan di sekeliling istana.

Jenderal terakhir yang menghuni istana ini adalah Gubernur Jenderal Alidius Warmoldus Lambertus Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer dan beralih menjadi markas tentara Jepang, bahkan Jepang memanfaatkan ruang bawah tanah untuk memenjarakan orang-orang Belanda.

Presiden Jokowi memboyong makanan pedagang kaki lima masuk Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1/2017). [Dok Kris - Biro Pers Setpres]

Bentuk dari istana Bogor dari masa kepemimpinan satu jenderal ke jenderal lainnya selalu mengalami perubahan, perubahan ini juga berlandaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan bangunan seperti pemberontakan akibat kekecewaan masyarakat Banten yang mengakibatkan beberapa kerusakan pada bangunan, disusul juga dengan adanya gempa bumi besar yang mengguncang daerah tersebut sehingga bentuk bangunan yang mulanya bertingkat kini hanya dijadikan satu lantai saja dengan bentuk bangunan terakhir seperti yang kita lihat saat ini.

Pada 1950, setelah masa kemerdekaan istana kepresidenan mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia dan resmi dibentuk menjadi noda satu dari Istana Presiden Indonesia.

Tahun 1968 Istana Bogor resmi dibuka bagi kunjungan umum atas izin dari mantan presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.

Bangunan dan Ruangan di Istana Bogor

stana Bogor awalnya juga dilengkapi dengan sebuah kebun luhur, yang dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor namun sesuai dengan kepentingan untuk pusat pengembangan pengetahuan maka kebun Raya Bogor dipisahkan dari lingkungan istana pada tahun 1817.

Keseluruhan kompleks istana mencapai luas 1,5 hektare. Bangunan induk Istana Bogor terdiri dari:

Bangunan induk istana yang berfungsi untuk menyelenggarakan acara kenegaraan resmi, pertemuan, dan upacara.

Sayap kiri bangunan memiliki enam kamar tidur dipergunakan bagi menjamu tamu negara asing.

Sayap kanan bangunan dengan empat kamar tidur yang khusus digunakan bagi kepala negara yang datang bepergian.

Tahun 1964 didirikan bangunan dengan nama Dyah Bayurini sebagai ruang peristirahatan presiden dan keluarganya, bangunan ini termasuk lima paviliun terpisah.

  • Kantor pribadi Kepala Negara
  • Perpustakaan
  • Ruang makan
  • Ruang sidang menteri-menteri dan ruang pemutaran film
  • Ruang garuda sebagai tempat upacara resmi
  • Ruang teratai sebagai sayap tempat penerimaan tamu-tamu negara

Kontributor : Kiki Oktaliani

Load More