Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 09 Agustus 2021 | 09:22 WIB
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kepada warga saat vaksinasi massal - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraBogor.id - Saat ini Pemkab Cianjur hanya bisa menunggu pasokan vaksin Covid-19 dari Pemerintah Jawa Barat.

Namun, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Cianjur, seperti meminta bantuan pasokan dari Pemerintah Pusat.

Hal itu dilakukan karena keterbatasan pasokan vaksin dari Pemprov Jabar dan jumlah yang diterima akan sulit memenuhi target vaksin penduduk Cianjur yang berjumlah 1,8 juta jiwa.

“Baru saja kami terima dua ribu vaksin, tentu saja sangat terbatas apabila dikaitlan dengan target yang ditentukan sesuai dengan jumlah penduduk, hal serupa daerah lainnya di Jawa Barat,” kata Bupati Cianjur H Herman Suherman pada wartawan, menyadur dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Senin (9/8/2021).

Baca Juga: Survei: Efek Samping Booster Vaksin Covid-19 Pfizer Lebih Ringan dari Suntikan Kedua

Jumlah vaksin yang diterima tidak efisien untuk mengejar target. Berdasarkan data dari Satgas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, tercatat baru mencapai sekitar 12 persen dari target 1,8 juta jiwa.

“Kalau kondisinya seperti ini, akan lama untuk mencapai target,” tuturnya.

Keluar dari kondisi tersebut, ungkap Bupati, solusinya seperti yang dilakukan Polres Cianjur dan Kodim 0608 Cianjur yang langsung menerima vaksin dari pemerintah pusat.

Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemkab Cianjur akan meminta bantuan vaksin dari pemerintah pusat untuk diberikan pada pelajar SMP dan SMA. Begitu pun Kemenag Cianjur bisa dialokasikan untuk santri di pondok peaantren dan sekolah Aliyah dan Ibtidaiyah.

“Luar biasa yang dilakukan Polres dan Kodim dalam mencapai target vaksinasi Covid-19, kita akan lakukan juga di Disdik dan Kemenag. Kami siap sebagai vaksinatornya,” tandasnya.

Baca Juga: Stok Vaksin Kota Jogja Sempat Tipis, 9.500-an Dosis AstraZeneca dan Sinovac Mulai Datang

Load More