SuaraBogor.id - Tingkat pengangguran di Kabupaten Bogor saat ini tinggi. Hal itu tentunya menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Bogor.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bogor tengah membenahi sistem pencari kerja bernama Bogor Career Center (BCC) untuk mengatasi tingginya angka pengangguran.
"Pada tahun 2020 memang tidak ada sentuhan untuk BCC, mudah-mudahan di tahun 2021 ini sudah bisa dimanfaatkan bagi para pelamar kerja, sebagai pusat lowongan kerja," Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bogor, Zaenal Ashari di Cibinong, Bogor, disitat dari Antara.
Menurutnya, Disnaker Kabupaten Bogor akan lebih intensif menjalin komunikasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan para pengembang sumber daya manusia (HRD) di berbagai perusahaan untuk penyediaan lapangan kerja.
"Ini dalam rangka membuka jaringan komunikasi kaitan informasi lowongan kerja, karena selama ini kan info lowongan pekerjaan tidak sampai ke masyarakat kami, sehingga fungsi BCC ini diharapkan menjadi pusat data dan informasi dan pusat pelayanan ketenagakerjaan," ujarnya.
Ia tak menampik bahwa gelombang kedua penularan kasus COVID-19 pada Juli 2021 membuat para pengusaha menjerit lantaran sejumlah kebijakan dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga level 4.
Zaenal berharap langkah persuasif yang dilakukannya terhadap para pengusaha dapat meminimalisir angka PHK, ketika kondisinya tak mampu lagi terbendung karena dihimpit perekonomian.
"Tapi di lapangan Alhamdulillah PHK tidak terlalu besar meski dalam situasi pandemi ini, mereka masih bertahan dengan kategori esensial yang 50 persen dengan dibuatkan shift kerja dan menjaga protokol kesehatan," kata Zaenal.
Pemkab Bogor mencatat terjadi lonjakan angka pengangguran pada tahun 2020 menjadi 14,29 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 9,06 persen.
Baca Juga: Wajib Dikunjungi Tempat Wisata di Puncak Bogor Terhits 2021
Sebanyak 9.023 orang dari berbagai perusahaan di Kabupaten Bogor terpaksa dirumahkan dan 577 orang lainnya mengalami PHK sejak Januari hingga akhir Mei 2020.
Kondisi tersebut berimplikasi pada meningkatnya angka kemiskinan di Kabupaten Bogor, dari semula 6,66 persen pada tahun 2019, meningkat menjadi 7,69 persen pada tahun 2020.
Tag
Berita Terkait
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting di Tamansari Bogor
-
Kelola Sendiri Sampah MBG, SPPG Mutiara Keraton Solo di Bogor Klaim Untung hingga 1.000 Persen
-
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
7 Rekomendasi Tempat Wisata Viral di Bogor: Negeri Dongeng Mini hingga Sensasi Tenda Mongolia
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Aksi Nyata BRI untuk Korban Bencana Alam di Tiga Provinsi Pulau Sumatra, dari Logistik Hingga Posko
-
BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026
-
Kinerja Solid, BRI Bagikan Dividen Interim 2025
-
Warga Harapanjaya Dapat Banpang, Ketua IPSM Cibinong: Jangan Terlena Bansos, Harus Bangkit
-
Lebih dari 40 Titik Terdampak Bencana di Sumatra Dapat Sentuhan BRI Peduli