SuaraBogor.id - Maraknya mural Presiden Jokowi atau Joko Widodo yang bertebaran di jalanan mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak, seperti dari politisi Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Politisi Demokrat ini saat ini mengetahui, bahwa pembuat mural Presiden Jokowi yang matanya tertutup bertuliskan '404: Not Found' sedang dicari oleh pihak kepolisian.
Menanggapi hal itu Herzaky mengatakan, tindakan polisi yang kini mencari sang pembuat mural berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi.
Menyadur dari Terkini.id -jaringan Suara.com, seperti diketahui, sosok orang nomor satu di Indonesia itu sebelumnya mengaku selalu mengapresiasi kritik membangun dalam pidato kenegaraannya beberapa hari lalu.
Oleh karena itu, Herzaky menilai bahwasanya kasus mural yang viral ini ditanggapi bijaksana oleh Pemerintah.
“Kenyataannya, para pelaku pembuat mural yang mengkritik dicari-cari dan dikejar-kejar. Muralnya pun dihapus,” tutur Herzaky, kepada wartawan.
“Padahal, munculnya mural atau gambar jalanan yang bernuansa kritik kepada Pemerintah Joko Widodo seharusnya disikapi dengan bijaksana oleh Pemerintah.”
Menurutnya, munculnya mural tersebut sebagai tanda ada kegelisahan di kalangan rakyat bawah atas situasi yang mereka hadapi di kehidupan sehari-hari akibat pandemi.
“Nah, kegelisahan ini harus dicari tahu akar permasalahannya dan dicarikan solusinya. Bukan malah diredam atau ditutup-tutupi.”
Baca Juga: Sembari Menantang, Megawati Akui Dirinya Sering Menangisi Jokowi, Kok Gitu?
Ia menuturkan, ini seperti angka kematian yang terus meningkat akibat covid-19 di mana harus dicari cara mengapa bisa meningkat drastis dan bagaimana cara menurunkan jumlah rakyat yang meninggal, bukan malah memainkan data, apalagi menghapusnya dari indikator penanganan Covid-19.
“Begitu pula dengan aspirasi dan kegelisahan rakyat ini.”
Herzaky juga berpendapat bahwa sebenarnya mural adalah wujud dari cara rakyat mengekspresikan aspirasi dan menyalurkan kegelisahan mereka.
“Mungkin mereka saking bingungnya, tidak tahu lagi mesti mengadu ke mana atau mesti bagaimana lagi menyikapi situasi berat terkini,” tuturnya lagi.
“Pemerintah janganlah ke lapangan sekadar untuk pencitraan saja, melainkan seharusnya benar-benar untuk memahami situasi dan mengecek kondisi terkini dari rakyatnya,” lanjutnya.
“Seharusnya, ekspresi rakyat seperti ini, diberikan tempat, ruang, untuk menyalurkan. Jangan kemudian kreativitasnya malah dimatikan.”
Berita Terkait
-
Roy Suryo Klaim Kantongi Ijazah Palsu Jokowi Langsung dari KPU: Kami Berani Mati, Adili Jokowi!
-
Ramalan Rocky Gerung: 'Hantu' Ijazah Jokowi Bakal Teror Pemerintahan Prabowo Sampai 2029!
-
Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
-
Sinyal Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi-Ba'asyir, Rocky Gerung Bongkar Dugaan Manuver Ini
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Puncak Membara! Warga Korban PHK Siap Gugat Presiden, Janji Menteri Hanif Faisol Cuma Angin Surga?
-
Mengapa Truk Box Itu Gagal Menanjak? Misteri Penyebab Rem Blong di Tanjakan Ciampea Renggut Nyawa
-
Bentrok Kepentingan Tanah Desa vs Utang BLBI, Mendes Yandri Desak Keputusan Berani Pemerintah
-
Membongkar Strategi CIMB Niaga Bogor: Bukan Hanya Pinjaman, Tapi Garansi Bisnis Berkelanjutan
-
Lelang Tanah 800 Hektare Akibat 'Dosa Masa Lalu': Dua Desa Kuno di Bogor Jadi Tumbal Skandal BLBI