Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 08:40 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]

SuaraBogor.id - Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo kembali muncul. Kali ini, dia kembali menyinggung KAMI yang kerap dianggap sebagai kelompok berbahaya.

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan pada orasi kebangsaannya untuk memperingati HUT ke-1 KAMI dan HUT ke-76 RI yang ditayangkan di kanal YouTube Refly Harun.

Gatot Nurmantyo menyebut, sikap dan langkah KAMI memang tidak selamanya diterima oleh pihak-pihak terkait.

Seperti diketahui bersama, lanjut Gatot, sikap KAMI lebih sering disalahpahami sebagai upaya yang dianggap mengganggu pemerintah.

Baca Juga: Sentil Ketua MPR yang Malah Puji Pemerintah, Rocky Gerung: Kan Sinting

“Atau menjadi lucu karena KAMI kemudian dicurigai sebagai kelompok yang berbahaya,” ungkapnya, menyadur dari Terkini.id -jaringan Suara.com, Jumat (20/8/2021).

Menurut Gatot, kesalahpahaman dan kecurigaan itu membuat aktivis KAMI menjadi sasaran berbagai bentuk ancaman dan teror, termasuk penangkapan Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana.

Menurutnya, aktivis KAMI di daerah dijadikan kambing hitam atas penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja.

Bahkan, lanjut Gatot, mereka dipenjara dalam proses hukum yang sangat dipaksakan.

“Khususnya saya memberi hormat dan simpati yang tinggi atas pengorbanan para pejuang KAMI dan tidak ada pengorbanan yang sia-sia, yakin itu,” ujarnya.

Baca Juga: Terbongkar! Refli Harus Sebut Prabowo Puji-puji Jokowi Demi Kepentingan Pilpres 2024

Kendati demikian, Gatot mengaku bahwa para aktivis KAMI telah menyadari segala risiko tersebut.

Oleh sebab itulah, lanjutnya, tidak ada kata gentar dan titik kembali bagi para aktivis KAMI.

“Karena apa yang KAMI perjuangkan sepenuhnya hanya demi rakyat nusa bangsa dan negara,” tegasnya.

Load More