SuaraBogor.id - Ada sebanyak 2 persen warga Kota Bogor yang beranggapan bahwa vaksinasi Covid-19 merupakan konspirasi. Padahal, penduduk di Kota Bogor dinilai sudah memahami apa itu vaksin Covid-19.
Berdasarkan hasil survei antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama IPB University tentang pandemi Covid-19. Sebanyak 2 persen masyarakat Kota Bogor menilai, jika vaksinasi Covid-19 merupakan konspirasi elit global.
"Kami melakukan survei terhadap 20.819 warga Kota Bogor di 6 kecamatan yang ada di Kota Bogor. Hasilnya ada 2 persen warga Kota Bogor yang menilai jika vaksinasi Covid-19 adalah konspirasi elit global," kata Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Ernan Rustiadi belum lama ini, menyadur dari Ayobogor.com -jaringan Suara.com, Selasa (24/8/2021).
Menariknya, jika dirinci berdasarkan jenis pekerjaan. 2 persen warga Kota Bogor yang menilai jika vaksinasi Covid-19 merupakan konspirasi elit global, berasal dari kalangan ibu rumah tangga disusul oleh pekerja swasta.
"Yang bilang vaksinasi Covid-19 merupakan konspirasi elit global ini 26 persen merupakan ibu rumah tangga. 18 persen pegawai swasta, dan 10 persen wiraswasta," ujarnya.
Jika dirinci berdasarkan jenjang pendidikan. 2 persen warga Kota Bogor yang menilai jika vaksinasi Covid-19 merupakan konspirasi elit global, didominasi dari latar belakang pendidikan SMA sederajat. Disusul oleh kalangan sarjana.
"Kalau dirinci berdasarkan jenjang pendidikan. 2 persen warga Kota Bogor yang menilai jika vaksinasi Covid-19 merupakan konspirasi elit global, 50 persen latar pendidikan SMA sederajat. 21 persen sarja dan 10 persen dari kalangan diploma," ungkapnya.
Ernan menilai, meski pengetahuan dan pemahaman masyarakat Kota Bogor tentang Covid-19 dan vaksin cukup tinggi. Tentunya 2 persen yang menilai vaksinasi Covid-19 merupakan konspirasi elit global mesti menjadi catatan.
Terlebih jika mengacu pada data diatas, 2 persen yang menilai vaksinasi Covid-19 merupakan konspirasi elit global berasal dari masyarakat yang mengenyam pendidikan cukup tinggi. Mulai dari SMA sederajat, Diploma hingga Sarjana.
"Meski hanya 2 persen, tetap saja ini tidak boleh diabaikan. Pemerintah harus lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19 untuk menciptakan herd immunity di masyarakat," tutupnya
Berita Terkait
-
Cerita Dua Guru Besar IPB Digugat Rp364 M oleh PT KLM: Lagi-lagi Teror itu datang
-
Gugatan PT KLM Terhadap 2 Guru Besar IPB: Negara Gagal Lindungi Pembela Lingkungan!
-
Dua Guru Besar IPB Digugat Rp364 Miliar karena Kesaksian di Sidang
-
Wali Kota Bogor Usul Kuliner Bogor Tampil hingga ke Wilayah Pesisir Jakarta
-
Polemik Fateta IPB jadi Sekolah Teknik Tuai Protes, DPR Segera Panggil Menristekdikti Brian Yuliarto
Terpopuler
- Moto G96 5G Resmi Rilis, HP 5G Murah Motorola Ini Bawa Layar Curved
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Misteri Panggilan Telepon Terakhir Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Tewas Dilakban
- 7 HP Infinix Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Ada yang Kameranya 108 MP
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Juli: Ada Pemain OVR Tinggi dan Gems
Pilihan
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
-
Sri Mulyani Umumkan 26 Nama Lolos Seleksi DK LPS, Ada Mantan Bos BUMN, BI Hingga OJK
-
5 Rekomendasi HP RAM 12 GB Memori 512 GB di Bawah Rp 5 Juta, Terbaik Juli 2025
Terkini
-
7 Ikhtiar Menemukan Jodoh Menurut Buya Yahya
-
DPRD Kota Bogor Terima Draft RPJMD, Mulai Bahas 4 Raperda: Kawal Arah Kebijakan Kota Bogor
-
The Banker Nobatkan BRI sebagai Bank Terbaik di Indonesia 2025
-
Fokus Dana Murah, BRI Perkuat Struktur Pembiayaan Berkelanjutan
-
Bukan Sekadar Wacana, TP-PKK Kabupaten Bogor Fokus Gerakan Nyata Entaskan Stunting dan Sanitasi