Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 12:48 WIB
Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)

SuaraBogor.id - Jari anda sering kesemutan harus diwaspadai. Sebab, itu merupakan salah satu gejala diabetes dan tentunya bisa mengancam kesehatan anda.

Diabetes merupakan salah satu faktor yang paling banyak menyebabkan hal tersebut, seperti jari tengah kesemutan. Tentunya hal ini wajib diperhatikan.

Selain jari tangan, bisa juga dirasakan kaki kesemutan atau kesemutan pada tangan dan kaki sekaligus.

Jari tangan kesemutan dapat terjadi sementara ataupun waktu yang lebih panjang.

Baca Juga: 5 Camilan Manis yang Ramah bagi Penderita Diabetes

Menyadur dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com. Jari tangan kesemutan:

Perhatikan Gejalanya

Kesemutan sementara yang ringan, kemungkinan disebabkan saraf yang tertekan saat tidur atau ketika dalam posisi tertentu. Dengan mengubah posisi untuk melepaskan tekanan, maka kesemutan akan berangsur menghilang.

Namun, ada kejadian kesemutan yang lebih berat atau kronis. Kesemutan yang berat seringkali disertai gejala lain seperti rasa nyeri, gatal, kebas, hingga pengecilan otot. Kesemutan yang diikuti dengan gejala-gejala tersebut merupakan pertanda terjadinya kerusakan saraf.

Istilah medis untuk kerusakan saraf adalah neuropati perifer. Hingga saat ini, ada lebih dari 100 jenis neuropati perifer yang dapat menurunkan kemampuan bergerak bahkan menyebabkan kelumpuhan. Diabetes merupakan salah satu penyebab paling sering dari neuropati perifer, dan dikenal dengan istilah neuropati diabetik.

Baca Juga: Penyebab Stres Paling Umum, dari Hubungan Toksik Sampai Pekerjaan

Lebih dari setengah penderita diabetes mengalami kerusakan saraf, mulai dari tingkat yang ringan hingga lebih berat. Pada sebagian kasus, gejala kesemutan merupakan pertanda awal dari diabetes.

Pada penderita diabetes, umumnya kesemutan pertama kali dirasakan di telapak kaki kemudian menjalar ke kaki bagian atas.

Kemudian diikuti dengan jari tangan kesemutan hingga menjalar ke bagian lengan. Selain itu penderita diabetes juga mungkin dapat merasakan gejala kerusakan saraf lainnya seperti rasa nyeri menusuk atau rasa perih.

Meski awalnya terasa ringan dan tidak mengganggu, namun jika tidak ditangani dengan tepat maka dapat memburuk.

Mengendalikan gula darah

Faktanya, neuropati diabetik tidak ada obatnya. Meski demikian, dapat diupayakan untuk mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman yang dialami penderita diabetes.

Mengendalikan tingkat gula darah tetap normal sangat penting untuk mencegah kerusakan saraf lebih lanjut.
Tingkat gula darah yang disarankan yaitu 70-130 mg/dL sebelum makan atau kurang dari 180 mg/dL setelah makan. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui tingkat gula darah yang tepat untuk kondisi Anda.

Obat pereda nyeri seperti aspirin, ibuprofen atau acetaminophen dapat membantu meredakan nyeri. Baca aturan pakai dan gunakan dalam dosis rendah, untuk menghindari efek samping.

Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat antidepresi atau obat antikejang untuk mengurangi gejala neuropati perifer. Obat antidepresi dapat memengaruhi kimiawi dalam otak yang berpengaruh terhadap sensasi nyeri. Sementara itu, obat antikejang dapat membantu meringankan nyeri saraf dan membantu supaya tidur lebih nyenyak.

Jari tangan kesemutan yang sifatnya sementara dan ringan masih tergolong normal. Meski demikian, waspadai kesemutan yang terjadi terus menerus dan semakin terasa sakit. Segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

Load More