SuaraBogor.id - Eks pentolan Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini mendirikan Partai Ummat, Amien Rais turut menanggapi soal PAN gabung pemerintah Joko Widodo.
Amien Rais menduga, bahwa bergabungnya PAN ke kubu pemerintah tentunya ada hubungan dengan rencana tiga periode.
Menurut Amien Rais, hal itu kemungkinan untuk memuluskan langkah rencana amendemen UUD 1945 yang nantinya dapat merembet kepada perubahan atau perpanjangan masa jabatan presiden.
“Yang saya lihat, tidak, tidak saya tidak ingin, tapi kemudian bisa menerka kalau misalnya kemudian 80 atau 90% anggota MPR mengatakan perlu periode ke-3, ya kemudian thats it. Kita sekali lagi seperti terbengong-bengong,” tutur Amien, menyadur dari Terkini.id -jaringan Suara.com, Minggu (29/8/2021).
Baca Juga: Refly Harun Sebut 7 Partai Bermufakat Untuk Menyingkirkan Demokrat dan PKS
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa gelagat amenden UUD 1945 yang melebar ke bahasan masa periode sudah tercium pada beberapa waktu ke belakang.
“Saya mencium sesuatu yang gawat. Jadi, ini permainan yang terlalu kentara,” lanjutnya.
“Eksekutif mengatakan silakan, itu kan hak penuh dari MPR untuk menentukan apa pun. Silakan, tidak ditanyakan Bapak soal ini enggak (mendukung) ke tiga periode itu,” tandas Amien Rais.
Sebelumnya, hal senada juga disampaikan oleh Wasekjen DPP Partai Demokrat, yakni Irwan.
Menurutnya, bergabungnya PAN bukan semata urusan efektivitas pemerintahan, tetapi koalisi Presiden Jokowi memerlukan tambahan jumlah kursi untuk mengusulkan amendemen di MPR.
Baca Juga: Pulang ke Indonesia, Atlet Paralimpiade akan Diundang Jokowi ke Istana
“Dugaan saya sejak awal PAN akan ditarik masuk koalisi karena adanya kebutuhan amendemen UUD 1945, tidak hanya sebatas efektivitas pemerintahan semata,” ungkapnya, kepada wartawan.
“Karena koalisi Jokowi butuh tambahan PAN untuk mengusulkan amendemen, kourum pengubahan dan pemberian persetujuan.”
Ia menjelaskan bahwa dengan masuknya PAN akan memperkuat target amendemen UUD 1945, khususnya mengenai masa jabatan presiden menjadi 3 periode, sehingga DPD RI sebagai kamar kedua dalam MPR, kekuatannya tidak dibutuhkan lagi.
Berita Terkait
-
Kapan Waktu yang Tepat Buat Jokowi Bergabung dengan Partai Politik?
-
Heboh Kader PSI Sebut Jokowi Memenuhi Syarat Jadi Nabi, Tuai Badai Kritik
-
Jokowi Dinilai Berat Masuk Golkar, PSI Jadi Opsi Realistis Meski Dibayangi Isu Nepotisme
-
Lebih Dipilih Ketimbang PPP, PSI: Pintu Kami Terbuka Selebar-lebarnya untuk Pak Jokowi
-
CEK FAKTA: Nama Kecil Jokowi Adalah Oey Hong Liong, Ayah Pentolan PKI, Benarkah?
Tag
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
Bogor Siapkan Dua Sekolah Rakyat di Ajaran Baru Tahun Ini
-
Tersedia 11 Kode Redeem FF Hari Ini, Dapatkan Skin M1887 Hingga Jersey Timnas Indonesia
-
Cara Menata Dapur Minimalis agar Tetap Terlihat Luas dan Nyaman
-
Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ratusan Ribu, Biar Weekend Makin Semangat!
-
Semangat Berbagi di Era Digital: Klaim Saldo DANA Kaget hingga Rp449 Ribu Lewat 3 Link Ini!