Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 05 September 2021 | 14:37 WIB
Petugas Satpol PP Kabupaten Bogor menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/6/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

SuaraBogor.id - Uji coba sistem ganjil genap Puncak Bogor dan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sudah berlaku pada Jumat (3/9/2021).

Ternyata, Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor tidak hanya menerapkan ganjil genap di Puncak Bogor. Sejumlah wisatawan yang berkerumun turut dibubarkan.

Menyadur dari Bogordaily.net -jaringan Suara.com, Minggu (5/9/2021), aparat gabungan dengan mobil patroli dan truk menyusuri Jalur Puncak Bogor sekira pukul 11.00 WIB.

Terlihat, beberapa wisatawan yang sedang asik berswafoto di area kebun teh dibubarkan, pada Sabtu (4/9/2021).

Baca Juga: Pesepeda Tewas Terjatuh di KM 0 Puncak Bogor, Polisi: Kondisi Jalan Menurun

Kemudian, patroli berlanjut ke perbatasan wilayah Cianjur. Petugas kembali pun mendapati kerumunan wisatawan yang berfoto-foto di bekas area longsoran.

Tak tinggal diam, petugas turun dan membubarkan mereka. Melihat kedatangan petugas, wisatawan langsung meninggalkan lokasi menuju kendaraan mereka masing-masing yang terparkir di pinggir jalan.

“Ayo bubar bubar, pake maskernya. Ini masih PPKM,” kata Kasubag Dalops Polres Bogor AKP Sudarsono di lokasi kepada wisatawan.

Selanjutnya, patroli menyasar ke Warung Warpath yang menjadi salah satu destinasi wisatawan di Puncak. Petugas kembali membubarkan wisatawan yang mayoritas muda mudi karena berkerumun dan melebihi batas waktu makan di tempat 30 menit.

“Ayo pulang jangan ngumpul-ngumpul, makan 30 menit. Atur jarak, pakai masker,” pinta Sudarsono.

Baca Juga: Ganjil Genap di Puncak Bogor Akan Diperluas Hingga Cianjur?

Sudarsono mengatakan, patroli gabungan ini adalah upaya mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa Kabupaten Bogor masih berstatus PPKM Level 3. Dimana, tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi tolong wisatawan jangan berkerumun. Kita akan terus berikan imbauan dengan humanis,” tutupnya.

Load More