Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 29 September 2021 | 14:41 WIB
Ilustrasi Kebun Raya Bogor. [Antara]

2. Sebaiknya segera dihentikan pembangunan fisik termasuk pengecoran jalan gico yang akan mengurangi resapan air yang diperlukan oleh tumbuhan, dan untuk usaha mengurangi kontribusi air penyebab banjir di Jakarta.

3. Perlu evaluasi atas Kerja Sama yang dilakukan dengan melibatkan unsur lain yang terkait dan memberi perhatian pada kekhususan Kebun Raya. Selain itu tentunya perlu meningkatkan kolaborasi dan sinkronisasi dengan bagian lain yang juga berada di dalam lingkungan Kebun Raya.

4. Langkah ini sangat diperlukan mengingat berbagai nilai historis dan fungsi strategis kebun Raya adalah modal penting dalam usaha mengusung Kebun Raya sebagai World Heritage, yang kini sedang dalam proses.

Kegiatan kerjasama dengan pihak manapun harus memberi dampak positif pada usaha pengusulan World Heritage tersebut.

Baca Juga: Dosen IPB: Lampu Sorot Akan Tambah Tekanan Lingkungan di Kebun Raya Bogor

Kami berharap semoga citra baik Kebun Raya yang telah mendunia, sebagai bagian tak terpisahkan dari jejaring Internasional IABG (International Association of Botanic Gardens) dan BGCI (Botanic Gardens Conservation International) tetap terjaga. Perhatian dunia terhadap Kebun Raya di Indonesia sangatlah luar biasa.

Kami juga berdoa, semoga para pendahulu kita yang kini sudah di alam fana, tidak gundah gulana melihat kondisi Kebun Raya saat ini.

Semoga Tuhan YME, Allah SWT memberikan petunjuk terbaik kepada para pemimpin yang kini sedang mengemban amanah, mengusung tanggung jawab, demi kebaikan Kebun Raya dan masa depan bangsa,”

Surat ini juga sebagai tembusan, dan disampaikan kepada Bapak Kepala BRIN, Bapak Wali Kota Bogor Bima Arya, juga Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto.

Baca Juga: BRIN Benahi Infrastruktur Riset Kebun Raya Bogor

Load More