SuaraBogor.id - Jika anda memiliki gangguan kesehatan seperti penyakit kolesterol tinggi disarankan untuk meluangkan waktu membaca artikel satu ini.
Sebab, jika memiliki kolesterol tinggi tentunya sangat berbahaya bagi tubuh, karena bisa memicu penyakit kronis.
Kolesterol tinggi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung atau stroke.
Sayangnya tidak ada gejala kolesterol tinggi dan tidak ada cara untuk mengetahui Anda mengidapnya kecuali melalui tes darah. Namun kolesterol sebenarnya bisa dikontrol dengan gaya hidup Anda.
Mengutip dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah Anda. Ini membantu membangun sel-sel sehat tetapi terlalu banyak dapat menyebabkan timbunan lemak dalam aliran darah Anda.
Ada banyak cara untuk mengurangi kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL), juga sering disebut sebagai kolesterol jahat.
Salah satu cara terbaik untuk melawan kolesterol tinggi adalah dengan mulai melakukan aktivitas aerobik selama 15 menit setiap hari. Jika Anda belum aktif secara fisik, Anda dapat memulainya berjalan, berenang, bersepeda, hingga jogging.
"Kami telah menemukan bahwa orang-orang yang paling diuntungkan adalah mereka yang memiliki pola makan dan kebiasaan olahraga yang buruk sejak awal. Beberapa dari orang-orang itu mengurangi LDL mereka sebesar 10-15 persen dan meningkatkan HDL mereka sebesar 20 persen ketika memulai olahraga ringan," ujar Roger Blumenthal.
Setelah Anda berkomitmen pada rutinitas olahraga 15 menit harian Anda, maka tingkatkan lagi di hari berikutnya. Meningkatkan intensitas latihan Anda atau durasinya memungkinkan hasil yang lebih baik.
Baca Juga: Hits Health: Qomar Idap Kanker Usus, Manfaat Konsumsi Makanan Antioksidan
- Faktor risiko kolesterol tinggi
- Kadar lemak darah yang tinggi lebih berisiko dialami oleh orang-orang yang memiliki faktor-faktor berikut:
- Mengonsumsi terlalu banyak makanan kadar lemak tinggi.
- Rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti steroid, obat darah tinggi dan pil KB.
- Kondisi kesehatan yang bersifat keturunan.
- Mengalami sakit ginjal, sakit hati, diabetes, hipotiroidisme dan stres berkepanjangan.
- Kebiasaan mengonsumsi minuman keras.
Kadar lemak dalam darah perlu diperhatikan, agar kadar kolesterol tinggi dapat dideteksi dan ditangani sejak dini. Hal ini karena kadar kolesterol tinggi dalam darah tak selalu disertai gejala khusus.
Cara mencegah kolesterol tinggi secara alami
Sebagai tindakan pencegahan, ada banyak cara yang dapat ditempuh agar kadar lemak darah dalam tubuh tidak terus melonjak hingga menjadi sumber bahaya, misalnya:
- Selalu konsumsi makanan berprotein tanpa lemak, salah satunya mengonsumsi daging tanpa lemak atau bersihkan lemaknya sebelum diolah. Selain itu, Anda juga bisa mengganti daging merah dengan ikan, seperti salmon atau makarel.
- Batasi konsumsi makanan yang digoreng. Lebih baik olah makanan dengan cara direbus ataupun dikukus.
- Buang kulit ayam sebelum mengolahnya.
- Saat mengonsumsi telur, sebaiknya hindari menyertakan kuning telur.
- Pilih susu, es krim, keju, dan yoghurt rendah lemak.
- Konsumsi cukup sayur dan buah untuk mencukupi kebutuhan serat.
- Hindari konsumsi gula berlebih dan makanan yang diproses, seperti makanan yang terbuat dari tepung terigu.
- Hindari konsumsi minuman mengandung alkohol. Minuman tersebut mengandung kalori dan gula tinggi yang dapat meningkatkan kadar trigliserida.
Selain menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah, berolahraga rutin turut berperan meningkatkan kadar kolesterol baik dan menurunkan kadar trigliserida.
Beberapa jenis olahraga dapat Anda pilih, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda. Upayakan untuk rutin berolahraga setidaknya 30 menit sebanyak 4-5 kali sepekan. Jika waktu Anda terbatas, lakukan olahraga selama 10 menit lebih dari 5 kali setiap minggu.
Berbagai cara di atas dapat Anda lakukan sebagai upaya alami mengelola kadar lemak darah. Selain ini, ada obat-obatan penurun kadar lemak darah yang umumnya diberikan kepada mereka yang sudah berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Meski begitu, konsumsi obat tanpa disertai perubahan gaya hidup yang lebih sehat tetap tidak akan mendatangkan manfaat maksimal.
Berita Terkait
-
7 Sinyal Tubuh Ini Bisa Jadi 'Alarm' Penyakit Jantung, Bahkan di Usia Muda
-
5 Manfaat Musik Bagi Anak, Bantu Kenali Emosi Sejak Usia 3 Tahun
-
Rahasia Udara Bersih di Tengah Polusi yang Buruk Bagi Kesehatan
-
3 Tips Hidup Sehat Agar Perut Tak Buncit dari Ade Rai, Jangan Sepelekan Istirahat!
-
7 Tips Sederhana Menjaga Kesehatan Ginjal Sebelum Terlambat
Terpopuler
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
Pilihan
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
-
Jay Idzes Resmi Berseragam Sassuolo, Targetkan Lolos dari Zona Merah
-
Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?
Terkini
-
RPJMD Kota Bogor 2025-2029 Disetujui, Dedie Rachim Ungkap Arah Pembangunan hingga 4 Pilar Misi
-
Bangun 3.000 Rutilahu, Pemkab Bogor Anggarkan Rp20 Juta per Rumah
-
Pemkab Bogor, Polres dan Kodim Bersinergi Perluas Dapur Makan Bergizi untuk Pelajar
-
Bau Busuk dari Sumur Ungkap Misteri Hilangnya Wanita di Ciseeng, Ditemukan Tewas Setelah 3 Hari
-
Belajar dari Kasus Artha Gading, Ini Modus Pencurian Wanita Hermes Wajib Diwaspadai Pemilik Toko