Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 01 Oktober 2021 | 18:41 WIB
Kakak Santi Setiawati dan keluarga di kediamannya di Kecamatan Agrabinta, Cianjur [Suarabogor.id/Fauzi]

SuaraBogor.id - Keluarga Santi Setiawati (40), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Cianjur, yang meninggal dunia di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, meminta bantuan Presiden Jokowi.

Keluarga TKI asal Cianjur itu tinggal di kampung Kampung Sindangsari, Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta itu meminta bantuan Presiden Jokowi melalui pesan terbuka.

Yayan Permana Kakak almarhum mengatakan, pesan terbukan yang ditujukan bagi Presinden Jokowi itu merupakan permintaan bantuan untuk memulangkan jenazah almarhum yang meninggal dunia di Abu Dhabi Arab.

“Saya mohon kepada bapak Presiden untuk membantu memulangkan jenazah adik saya," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (1/10/2021).

Baca Juga: SMRC: Cuma 8 Persen Masyarakat yang Percaya Isu Jokowi Orang PKI

Menurutnya, pihak keluarga pertama kali menerima kabar duka soal meninggalnya Santi Setiawati dari seorang yang mengaku bernama bunda pada Sabtu (25/9/2021).

“Malam sebelumnya, orang yang mengaku bunda itu menelepon untuk mengabarkan kalau adik saya dibawa ke rumah sakit karena kritis," ujarnya.

Ia mengatakan, sebelum menerima kabar duka itu, almarhumah sempat menelpon keluarga dan berbincang hampir selama satu jam lebih. Namun tiba-tiba meminta telponnya untuk ditutup.

"Saat telponan, tiba-tiba almarhumah meminta untuk menutup telpon karena mengeluhkan dadanya sesak dan dan sulit bernafas," jelasnya.

Ia menambahkan, terkait kematian Santi Setiawati, pihak keluarga belum menerima keterangan resmi soal penyebab kematiannya. Namun ia berharap jenazahnya dapat segera dipulangka.

Baca Juga: Eko Patrio Dikabarkan Meninggal Kecelakaan, Ini Faktanya

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, Endan Hamdani, mengatakan telah berkordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI yang ada di Abu Dhabi.

"Awal informasi kita terima, Senin lalu dari pejabat Desa Mekarsari. Meninggalnya itu pada 24 Septeber 2021," kata Endan.

"Baru sebatas informasi kalau meninggalnya di rumah sakit. Namun perihal sebabnya kita belum dapat informasi lebih lanjut," tutupnya.

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More