Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 12:15 WIB
Polisi Ringkus Dua Pelajar Pelaku Pembunuhan di Jalan Palupuh Raya, Kota Bogor (Ayojakarta.id/Yogi Faisal)

SuaraBogor.id - Satgas Pelajar Kota Bogor turut menanggapi kaitan adanya insiden pelajar Bogor tewas dibacok pada Rabu (6/10/2021) malam.

Ketua Umum Satgas Pelajar Kota Bogor Wasi Jatmiko Nugroho mengatakan, pihaknya meminta kerja sama orang tua untuk lebih ketat dalam mengawasi kegiatan anak.

Tujuannya sendiri untuk menghindari provokasi tawuran, khususnya di malam hari. Apalagi, saat ini PTM mulai dilaksanakan di Kota Bogor.

“Khususnya bagi orang tua yang memiliki anak lekaki, tapi perempuan juga sama riskannya ketika keluar malam, pengawasannya sudah di orang tua,” kata Ketua Umum Satgas Pelajar Kota Bogor Wasi Jatmiko Nugroho, dilunik dari Antara, Jumat (8/10/2021).

Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Kota Bogor Jumat 8 Oktober 2021

Peringatan ini disampaikan karena telah terjadi pengeroyokan oleh empat pelajar di Jalan Pelupuh Raya Kelurahan Tegalgundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Rabu (6 Oktober 2021) malam.

Pengeroyokan itu dilakukan terhadap korban berinisial RM yang tewas di tempat.

Menurutnya, setiap kegiatan anak usia pelajar baik tingkat SMP hingga SMA/SMK sederajat di luar sekolah, perlu dikomunikasikan dengan orang tua.

Sebab provokasi tindak kekerasan maupun prilaku menyimpang lainnya bisa terjadi saat waktu luang anak berkomunikasi.

Baik bertemu langsung maupun melalui media sosial dengan teman-temannya.

Baca Juga: Pengakuan Pembunuh Pelajar di Kota Bogor, Bacok RMP Karena Dendam Pribadi

Potensi prilaku kekerasan anak itu, bisa dicegah dengan komunikasi yang baik di dalam rumah antar anggota keluarga.

Komunikasi ini dapat mengenai kabar menggembiarakan maupun keluh-kesah.

Dengan begitu, orang tua akan mampu mendeteksi masalah yang sedang terjadi atau dirasakan anaknya.

Orang tua bisa mengkomunikasikan masalah tersebut dengan pihak sekolah dalam rangka berkoordinasi memantau aktivitas anaknya.

Selain itu, orang tua harus mau mengecek jadwal sekolah pada pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) yang kini telah diuji coba yang dibatasi 50 persen.

“Preventif orang tua itu yang penting, perlu diketshui jam masuk sekolah itu tidak full, ditambah yang boleh ikut PTM juga masih dibatasi 50 persen, orang tua perlu tahu ini,” jelasnya.

Diketahui, Satgas Pelajar bekerja sama dengan pihak sekolah dan musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) hanya mengawasi kegiatan siswa di luar sekolah mulai pukul 6.30-17.00 WIB.

Bahkan, Polresta Bogor Kota telah mengadakan Apel Pelajar Sadar Prokes se-Kota Bogor dengan mengumpulkan Satgas Pelajar dan lebih kurang 100 ketua OSIS untuk pengawasan selama jam-jam sekolah.

Load More