Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 19:56 WIB
Ilustrasi tawuran pelajar di Kota Bogor. [Antara]

SuaraBogor.id - Satu pelajar Bogor tewas usai dibacok dan ditusuk pada Rabu (6/10/2021) menjadi perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor.

KPAID Bogor sangat menyesalkan adanya aksi pembunuhan yang terjadi kepada pelajar di Jalan Palupuh Raya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.

Ketua KPAID Kota Bogor Dudih Syiarudin mengatakan peristiwa pengeroyokan tersebut tentu membuat pihaknya merasa miris.

Sebab, peristiwa berdarah itu terjadi hanya dalam kurun waktu 4 hari penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) baru berjalan di Kota Bogor.

"Tentunya kami sangat miris mendengar kabar ini. Apalagi kejadian ini berlangsung di hari keempat PTM dilaksanakan di Kota Bogor. Tentunya kita semua harus waspada, karena peluang untuk melakukan berbagai aksi termasuk kriminalitas itu bisa terjadi kapan saja. Karena peristiwa ini juga terjadi pada saat malam hari," katanya, mengutip dari Ayojakarta -jaringan Suara.com, Jumat 8 Oktober 2021.

Dudih menilai, peristiwa berdarah seperti ini kemungkinan akan terus terjadi jika semua elemen mulai dari pihak sekolah, lingkungan hingga pemerintah tidak mengambil langkah cepat, tegas dan terukur untuk mengantisipasi tawuran pelajar.

Menurutnya, potensi tawuran dan bentrok antar pelajar besar kemungkinan akan terjadi. Mengingat saat ini para pelajar tengah berada di fase euforia. Di mana hampir dua tahun pelajar belajar dari rumah kini mulai kembali ke sekolah.

"Peristiwa ini tentunya harus menjadi konsen bagi semua. Kita semua harus terus bergerak melakukan upaya pencegahan hingga sosialisasi ke masyarakat. Kalau kita semua abai tidak menutup kemungkinan kejadian ini akan terus berulang," tutupnya.

Baca Juga: Akhir Pekan Puncak Bogor Selalu Macet, Wabup: Kendaraan Roda Dua Sulit Dikendalikan

Load More