SuaraBogor.id - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menggelar aksi unjuk rasa di Taman Rotunda, Kampus UI Depok, Selasa (12/10/2021).
Mereka menuntut perubahan terhadap statua UI yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 75 Tahun 2021.
Tidak meminta Statuta dirubah, mereka juga menuntut pelibatan empat organ sivitas akademika UI dalam proses perubahan Statuta.
"Keempat organ yang dimaksud adalah Majelis Wali Amanat, Rektor, Senat Akademik, dan Dewan Guru Besar," ungkap Kepala Kajian dan Aksi Strategis BEM FISIP UI, Fina Leonita.
Baca Juga: Pesta Narkoba di Kampus, 31 Mahasiswa USU Ditangkap BNN
Fina menjelaskan, aksi mahasiswa dimulai sejak pemerintah merevisi Statuta UI pada 2 Juli 2021.
Revisi dilakukan tepat setelah rektor UI, Ari Kuncoro merangkap jabatan sebagai rektor sekaligus komisaris BUMN.
"Meskipun sekarang rektor kami sudah mundur dari komisaris, tapikan Statunya tetap. Jadi masih ada peluang bagi rektor-rektor selanjutnya untuk rangkap jabatan lagi," tegas Fina.
Sebelum demo hari ini, Fina mengaku pihaknya terlebih dahulu menggelar kajian dan konsolidasi dengan alumni, dosen, BEM universitas dan BEM fakultas lain.
"Ternyata kami temukan banyak poin lain dalam statuta yang bermasalah. Misalnya super power di rektor, rangkap jabatan, dan potensi UI jadi alat politik yang rawan dipolitisasi," beber mahasiswa Ilmu Politik angakatan 2019 ini.
Baca Juga: Prof. Ari Kuncoro Sebut Masyarakat Indonesia Rentan Jadi Korban Investasi Ilegal
Menurut Fina, masalah dalam Statuta UI tidak hanya disorot mahasisda dan BEM. Namun, turut dipersoalkan juga oleh guru besar, dekan, dosen dan alumni UI.
"Makanya dosen mau ikut kajian untuk bahas landasan aksi ini. Bahkan, ada fakultas yang menunda pemilihan Dekan baru, karena kalau digelar sekarang ibarat mengamini Statuta yang bermasalah," ungkapnya.
Massa aksi bubar sekitar pukul 12.00 WIB, setelah Rektor menolak menemui mereka secara langsung.
"Kami sempat diterima audiensi dengan Rektorat, tapi yang menemui kami Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Jadi kami tolak," ujarnya.
Selanjutnya, BEM berniat melanjutkan demo di Kementerian Pendidikan. Bila tuntutan mereka tidak juga dipenuhi, mereka akan demo ke Istana Negara.
"Kami juga perlu konsolidasi lagi. Apakah akan ada aksi kembali di UI atau langsung ke kementerian," pungkasnya.
Kontributor : Immawan Zulkarnain
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Liburan Hemat Tapi Seru di Depok: 10 Kolam Renang Keren Mulai Rp15.000
-
Bolehkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Wali Kota Depok Bisa Dijerat UU Tipikor?
-
Izinkan Mobil Dinas untuk Mudik, Wali Kota Depok Bisa Diperiksa dalam Kasus Korupsi
-
Blunder Izinkan Mudik Pakai Mobil Dinas, Dedi Mulyadi Panggil Wali Kota Depok 8 April
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
Terkini
-
Waspada Hoaks! KP2C Bantah Kabar Bohong Siaga 1 Sungai Cileungsi
-
Panduan Rute Lengkap Menuju Wisata Alam Malasari: Akses Terbaik dari Jakarta, Bogor dan Sekitarnya
-
Jangan Ngaku Pernah ke Bogor Kalau Belum Cicip 7 Kuliner Legendaris Ini
-
BisKita Bogor Kembali Beroperasi dengan Wajah Baru Hari Ini
-
Uang Palsu Terdeteksi Beredar di Dramaga Bogor