Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 26 Oktober 2021 | 17:50 WIB
Ilustrasi. (Shutterstock)

Kedua hal di atas mungkin adalah jawaban mengapa sejumlah penelitian mencatat bahwa orang yang merokok cenderung punya skor BMI (indeks berat badan ideal) yang lebih rendah dibandingkan orang yang tidak merokok.

Namun, merokok bukanlah metode diet atau bikin kurus yang dianjurkan kalau Anda ingin mendapatkan bentuk tubuh impian.

Lagipula risiko kesehatan dari merokok tidak sebanding dengan kehilangan beberapa kilogram di timbangan.

Merokok juga bisa meningkatkan berat badan

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Benarkan Rencana Vaksin Dosis Ketiga atau Booster untuk Masyarakat

Nyatanya, bukannya bikin kurus, merokok justru bisa membuat berat badan Anda naik. Bagaimana bisa?

Penelitian yang dipublikasikan di Plos One menunjukkan bahwa perokok berat justru lebih rentan mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Salah satu penyebabnya mungkin karena kebiasaan merokok dapat mengganggu indera pengecap Anda di mulut.

Akibatnya, ketika makan atau minum, Anda sudah tidak bisa menikmati rasa makanan seperti dulu lagi. Anda pun jadi tergoda untuk menambahkan bumbu, seperti gula.

Padahal, kelebihan kadar gula akan disimpan jadi cadangan lemak dalam tubuh. Ini yang akan membuat berat badan Anda bertambah.

Baca Juga: Dear Parents! Ini Tips Agar Kesehatan Mental Anak Terjaga Selama Masa Pandemi

Selain itu, sejumlah penelitian membuktikan bahwa perokok cenderung lebih gampang ngidam makanan berlemak yang kalorinya tinggi seperti gorengan dan junk food.

Load More