SuaraBogor.id - Kondisi kesehatan 9 siswa SDN Cinanyar, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur yang mengalami keracunan setelah mengkonsumsi susu permentasi sudah mulai pulih.
Kapolsek Pacet, AKP Sosialisman mengatakan, kesembilan orang yang mengamali keracunan usai mengkonsumsi olah susu telah pulih, dan tujuh orang diantaranya telah kembali bersekolah, sedangkan dua murid lainnya masih istirahat di rumah.
"Setelah menjalani perawatan dan pemeriksaan intensif di RSUD Cimacan, mereka sudah berangsur pulih, dan telah kembali sekolah, namun dua orang masih beristirahat di rumahnya," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (03/10/2021).
Sedangkan penjual susu olahan, kata dia, hingga saat ini masih penyelidikan, dan pengejaran, karena pedagang tersebut baru beberapa hari jualan dilingkungan sekolah.
"Menurut keterangan para guru, pedagang itu baru pertama kali jualan, namun saat ini sejumlah saksi mata tengah dimintai keterangan soal siswa SD yang mengalami keracunan," kata dia.
Ia mengatakan, barang bukti berupa susu olahan telah diserahkan ke BPOM, dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan.
Sebelumnya diberitakan, sembilan orang siswa SDN Cinanyar, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat keracunan usai mengkonsumsi olahan susu fermentasi yang diduga telah kedaluarsa.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kejadian tersebut berawal saat sejumlah siswa membeli jajanan susu olahan dari salah satu pedagang keliling yang berjualan di sekitar sekolah itu. Selasa (02/11/2021).
Bhabinkamtibmas Desa Ciloto, Aiptu Yayat mengatakan sejumlah siswa yang mengalami keracunan setelah diduga mengkonsumsi jajanan susu olahan mengeluhkan pusing, mual, dan muntah.
"Terdapat sembilan siswa, tujuh siswa laki-laki dan dua siswa perempuan. Mereka mengeluhkan pusing, mual hingga muntah setelah mengkonsumsi jajanan susu olahan yang dibeli dari seorang pedagang keliling," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia mengatakan, siswa yang mengalami keracunan, langsung mendapatkan penanganan dari para guru dan tenaga medis puskesmas setempat yang datang setelah mendapatkan laporan kejadian itu.
"Tidak ada yang sampai mendapatkan perawatan, semua siswa langsung dikembalikan ke orangtuanya. Pihak sekola juga masih melakukan pemantauan terkait dengan kondisi para siswa yang alami keracunan," jelasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Peserta Asuransi Kesehatan Swasta Harus Ikut Bayar Biaya RS Mulai Januari 2026
-
Generasi 'Lemah' atau Generasi Sadar Batas? Wajah Baru Dunia Kerja
-
Investasi Jangka Panjang: Kenapa Anda Perlu Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala?
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
OJK: Industri Asuransi Dilarang Naikkan Tarif Premi Tanpa Izin Nasabah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dualisme Berujung Buntung, KNPI Bogor Terancam Gigit Jari Tak Dapat Dana Hibah 2026
-
Kisah Haru Pedagang Ayam Ciseeng, Bebas Penjara Berkat Restorative Justice
-
Resmi! Dr. Alim Setiawan Terpilih Jadi Rektor IPB University Gantikan Arif Satria
-
Bentuk Raperda Penyelenggaraan Pasar, DPRD Kota Bogor Libatkan Masyarakat dalam Penyusunan Aturan
-
3 Rekomendasi Sepeda Lipat Terbaik untuk Bapak-Bapak Usia 30-50 Tahun, Mulai 2 Jutaan!