SuaraBogor.id - Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir dan pergerakan tanah hingga 31 Mei 2022 nanti.
Penetapan ini berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah Indonesia, salah satunya Cianjur.
Kepala BPBD Cianjur, Tedi Artiawan saat dihubungi Rabu (03/11/2021), mengatakan, "Kami sudah menyiagakan seluruh Relawan Tangguh Bencana (Retana) di masing-masing desa dan kecamatan untuk melakukan pemantauan dan pengawasan hingga mengevakuasi warga, saat terjadi bencana alam. Pasalnya sebagian besar wilayah Cianjur, masuk dalam zona merah bencana," katanya.
Tercatat selama dua hari terakhir, bencana alam banjir, longsor dan pergerakan tanah, melanda 8 kecamatan di Cianjur, seperti banjir dan longsor di Kecamatan Sukanagara, Campaka, Campaka Mulya, Takokak, Sindangbarang, Naringgul, Cijati dan Kecamatan Sukaluyu, dimana hingga Rabu masih dalam penanganan bersama.
Ia menjelaskan, berdasarkan kajian potensi risiko bencana alam,dari total 360 desa dan kelurahan di Cianjur, sebanyak 350 diantaranya berisiko terjadi tanah longsor dan pergerakan tanah, sedangkan 302 desa diantaranya berisiko tinggi, 13 desa berisiko sedang dan 45 desa berisiko rendah.[Antara]
Berdasarkan rekapan bencana dari Januari hingga September, tercatat telah terjadi 79 bencana tanah longsor dan pergerakan tanah.
Paling banyak terjadi pada di Februari dengan 20 peristiwa. Jumlah tersebut, belum ditambah dengan Oktober, dimana terjadi sejumlah bencana pergerakan tanah dan longsor akibat curah hujan yang tinggi.
"Dari puluhan bencana yang terjadi, menyebabkan 21 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, 36 rumah rusak ringan dan 280 rumah warga terancam. Untuk bencana alam yang terjadi selama Oktober, masih dalam pendataan, namun jumlah rumah rusak baik akibat longsor dan banjir mencapai 100 rumah lebih," katanya.
Pihaknya mengimbau warga di seluruh wilayah Cianjur, untuk waspada dan siaga bencana hidrometeorologi, terlebih sejak satu pekan terakhir, curah hujan cukup tinggi dengan intensitas lama, sehingga berpotensi terjadinya bencana alam, mulai dari longsor, pergerakan tanah dan banjir bandang.
Baca Juga: Ditinggal Ngopi, Rumah Hangus Terbakar Dilalap Api
Berita Terkait
-
Bupati Mojokerto Sambut Peserta KKN-BBK Unair 2025
-
HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Pemkab Mojokerto Gelar Upacara Bendera dan Tasyakuran
-
Misteri Gunung Padang Makin Terkuak, Pilar Ruang Bawah Tanah dan Struktur Raksasa Ditemukan!
-
Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi
-
Atasi Hama Tikus, Pemkab Indramayu Lepas 200 Ular dan Burung Hantu
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
-
7 Rekomendasi HP Murah Kamera Terbaik Agustus 2025, Spek Dewa Harga Jelata
-
Krisis Pasokan Gas Murah Hantam Industri, Menko Airlangga Buka Suara Usai Pelaku Usaha Teriak PHK!
Terkini
-
Korban Pencurian Syok, Uang Rp50 Juta Barang Bukti di Kejaksaan Tak Bisa Diambil
-
Bogor Kuatkan Pendidikan Karakter, Gerakan Seribu Kata Positif Masuk Sistem Pembelajaran
-
80 Tahun Kemerdekaan: Refleksi dan Proyeksi untuk Indonesia yang Lebih Sejahtera
-
DPRD Kota Bogor Tuntaskan Pembahasan KUA-PPAS 2026 di Tingkat Komisi
-
Sosialisasikan Raperda Ekraf, DPRD Kota Bogor Dorong Kebangkitan Industri Kreatif