SuaraBogor.id - Mapolres Cianjur bentuk Tim Khusus (Timsus) siaga bencana alam. Timsus tanggap tersebut dibentuk karena wilayah Kabupaten Cianjur masuk dalam urutan teratas terdampak risiko bencana.
Kasat Samapta Polres Cianjur, AKP Yuddy mengungkapkan, Timsus yang terdiri dari 10 orang anggota Samapta itu dibentuk untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam diwilayah hukum Polres Cianjur.
"10 personil Timsus itu juga dibekali sejumlah peralatan pendukung, dan memiliki kemampuan penyelamatan diperairan maupuh didarat," katanya pada wartawan, Selasa (09/11/2021).
Namun, kata dia, peralatan pendukung untuk penangan bencana, banjir, longsor dan pohon tumbang masih meminim dan masih membutuhkan dukungan dari intansi terkait.
"Peralatan masih kurang banyak, karena ada beberapa peralatan yang digunakan satu kali, dan ada alat yang bisa digunakan lebih satu kali, seperti perahu karet, mantel dan sepatu bot," katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data dari BPBD di wilayah Cianjur terdapat tiga lempengan yang bisa mengakibatkan terjadinya pergerakn tanah, dan pergerakan dipinggir pantai laut Cianjur selatan.
"Sementara ini penganan bencana masih difokuskan di BPBD, namun di Polres Cianjur terdapat nomer khusus pengaduan tindak kejahatan serta bencana alam," ucap dia.
Pihaknya mengimbau, masyarakat untuk segera mengubungi aparat pemerintah setempat, apabila adanya gejala bencana alam, agar dapat langsung ditangani.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur menetapkan siaga bencana hidrometeorologi diwilayahnya hingga Mei 2022.
Baca Juga: Ada 3 Potensi Bencana di Jogja, Wali Kota Beri Pesan Ini untuk Warga
Penetapan status siaga bencana hidrometeorologi tersebut ditetapkan sebagai upaya antisipasi dan percepatan dalam penanganan bencana.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, penetapan status siga bencana hidrometeorologi tersebut, karena wilayah Cinjur memiliki resiko kebencaan yang tinggi.
"Status siaga bencana ini mulai berlaku saat ini hingga akhir Mei 2022 nanti," katanya pada wartawan di Pendopo, Selasa (09/11/2021).
Menurutnya, bencana hidrometeorologi, yang berpotensi terjad disejumlah titik itu, antara lainya, banjir, longsor, angin kencangan, pergerakan tanah dan gelombang tinggi.
"Ini dilakukan sebagai antisipasi dini agar tidak menimbulkan kerugian materil ataupun korban saat kebencanaan terjadi sewaktu-waktu," jelasnya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Belajar dari Tragedi Ponpes Al Khoziny, DPR Desak Evaluasi Nasional Bangunan Pesantren Tua
-
Banjir Tangis di Lapangan, SMAN 1 Cianjur Melaju ke Grand Final ANC 2025
-
Satu Gol, Sejuta Harapan: SMAN 1 Cianjur Melaju ke Grand Final ANC 2025!
-
Bakar Mental Juara! Momen Magis Huddle SMAN 1 Cianjur Sebelum Laga Dimulai
-
TNI Gelar Simulasi Penyediaan MBG Saat Bencana dalam Acara Perayaan HUT ke-80 di Monas
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
DPRD Kabupaten Bogor Semprot Gubernur Jabar Soal Patungan Rp1000 Per Hari: Pungli Yang Dilegalkan
-
Daftar Delapan Identitas Korban Tragedi Al Khoziny Terkonfirmasi, Satu Orang Asal Gunung Sindur
-
Jalin Kolaborasi Perkuat Sinergi, DPRD Kota Bogor dan Insan Pers Jaga Kondusivitas Kota Bogor
-
Harta Karun Tersembunyi Bogor Barat, 3 Kecamatan Ini Simpan Surga Air Terjun dan Kuliner Memukau
-
Waspada Pangan Beracun! DKP Bogor Tak Bisa Jamin SPPG Bebas Bahan Kimia Berbahaya