SuaraBogor.id - Viral di media sosial Adidas menyebut wayang kulit berasal dari Malaysia. Hal itu membuat warganet Indonesia geram.
Namun, usai diamuk warganet Indonesia, Adidas minta maaf terkait ungkapan bahwa wayang kulit berasal dari Malaysia, bukan Indonesia.
Sebelumnya, Adidas menyebutkan bahwa wayang kulit berasal dari Malaysia bukan Indonesia. Hal itu dikatakan melalui caption unggahan Instagram @adidassg kala mereka meluncurkan produk Ultra Boost DNA City Pack pada minggu lalu.
“Celebrate Malaysia’s cultural heritage through @JAEMYC’s eyes, in our next #UltraBOOST DNA City Pack!”
@adidassg juga menuliskan, desain produk terbaru mereka itu terinspirasi dari wayang kulit, yang mereka sebut sebagai “bagian penting dari budaya dan identitas Malaysia”.
Desain wayang kulit itu mereka rancang sedemikian rupa dengan bentuk dan warna yang lebih modern
Tentu saja unggahan itu langsung menuai murka warganet Indonesia. Ketika berita ini dibuat saja sudah ada 25.204 komentar di unggahan tersebut. Bisa ditebak sebagian besarnya adalah ungkapan marah-marah.
@bababubu.id dengan penuh semangat berkomentar "WAYANG KULIT BELONGS TO INDONESIA!!!,"
Ada juga komentar dari @peony_lily_ yang menyuruh tim Adidas untuk melakukan riset. “WAYANG IS BELONG TO INDONESIA! PLEASE DO SOME RESEARCH MORE!”
@dhinisca menjelaskan bahwa wayang itu sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “bayangan” karenanya ia meminta Adidas untuk riset lebih dalam. “The term wayang kulit is the Javanese word for ‘shadow’ or ‘imagination’. How the f could be Malay’s origin. Please do a research! Shame on you Adidas!”
Baca Juga: Ezra Walian Sebut Kekalahan Timnas Indonesia dari Afghanistan karena Tidak fokus
Stand up comedian Tretan Muslim pun ikut berkomentar melalui akun Instagramnya @tretanmuslim : "UPIN IPIN IS FROM MALAYSIA. WAYANG FROM INDONESIA."
Adidas Minta Maaf
Melalui Story Instagram, akun @adidassg pun meminta maaf atas unggahannya tersebut.
“Terima kasih sudah menghubungi kami. Sementara wayang kulit adalah bagian penting dalam warisan budaya Malaysia, kami seharusnya menyoroti (bahwa Wayang Kulit) asli dari Indonesia dalam unggahan kami.
Kami sungguh meminta maaf karena ketidaksengajaan (untintentional offence) yang sudah terjadi, dan sekarang kami mengubah unggahan kami.
Lebih lanjut Adidas mengatakan bahwa mereka membuat desain sepatu itu semata karena terinspirasi dari kekayaan kebudayaan Asia Tenggara.
Berita Terkait
-
Kontrak Mandek, Tak Masuk Skuat, Mees Hilgers Makan Gaji Buta?
-
Football Institute Rilis Survei Kepuasan Suporter dengan PSSI Erick Thohir, Hasilnya Bikin Kaget
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
Bau Busuk Ma Ning Wasit Timnas Indonesia vs Irak: Daftar Hitam PSSI-nya China
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Jam Operasional Truk Tambang di Bogor Direlaksasi Pagi hingga Sore: Perbup Sementara Dikesampingkan
-
Cemas Jelang Oktober, Karyawan Shell Cibinong Was-was Hadapi Kekosongan Stok BBM dan Ancaman PHK
-
Polemik Kades Bojong Kulur: Terbentur Regulasi, Penonaktifan Tak Bisa Dilakukan
-
Enchanting Valley Resmi Dibuka: Magnet Wisata Baru Puncak Bogor untuk Generasi Milenial dan Gen Z
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan