SuaraBogor.id - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mencatat, ada ribuan balita di Kota Bogor mengalami Stunting atau badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya.
Namun, pihaknya mengklaim bahwa angka stunting di Kota Bogor mengalami penurunan menjadi 7,44 persen atau setara dengan 6.311 balita pada 2021.
Setidaknya ada sekitar 12 kelurahan di Kota Bogor yang angka stuntingnya cukup tinggi. Namun pada tahun 2021 ke 12 kelurahan tersebut mengalami penurunan.
"Di 2020 kemarin ada sekitar 12 kelurahan yang angka stuntingnya cukup tinggi. Tapi Alhamdulillah pada 2021 ini angkanya turun. Tinggal di Kelurahan Bondongan dan Kelurahan Ranggamekar saja," kata Dedie.
Permasalahan stunting, menurut Dedie memang banyak penyebabnya. Berdasarkan laporan penelitian Kohort yang dilakukan Balai Pusat Litbang Upaya Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak 2015 hingga 2020 kemarin.
Ada empat kelurahan yang dijadikan penelitian. Hasil dari penelitian itu, di dalam stunting memang ada permasalahan kesehatan yang menjadi penyebab yang cukup serius. Terutama bagi mereka yang berusia dewasa dan menjadi orang tua.
"Dari 2.000 orang, 800 orang yang diikuti perjalanan kesehatannya mengalami permasalahan penyakit tidak menular. Seperti jantung, diabetes, hipertensi dan stroke. Ini permasalahan yang cukup serius. Apalagi hasil penelitian menunjukkan kebanyakan masyarakat kurang makan sayur, buah, dan protein," bebernya.
Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, Pemkot Bogor sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi angka stunting melalui Dinas Kesehatan Kota Bogor. Seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) baik dari APBD maupun APBN.
"PMT tersebut tak hanya untuk ibu hamil, namun juga untuk balita gizi buruk, balita gizi kurang, ibu hamil yang terpapar Covid-19 dan balita Covid-19 serta nakes (tenaga kesehatan) Dinkes yang terpapar Covid-19," ungkapnya.
Baca Juga: Stasiun Bojonggede Dijaga Ketat Petugas Gabungan TNI-Polri, Ada Apa?
Tak hanya itu, Dinas Kesehatan melalui posyandu - posyandu di wilayah juga melakukan pemantauan pertumbuhan balita. Juga melakukan kerjasama dengan lintas sektor melalui konvergensi stunting.
"Kendala yang ada selama pandemi dalam intervensi adalah ditutupnya pelayanan kesehatan di posyandu dan adanya rasionalisasi anggaran. Sehingga kita berinovasi dari membuat posyandu mobile hingga kunjungan door to door dengan protokol kesehatan yang ketat," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Viral! Habib Palsu di Bogor Peras Sarung Santri, Endingnya Malah Dibawa Pulang Keluarga
-
Mengaku Habib dan Minta Paksa Sarung Santri, Pria 53 Tahun di Bogor Diamankan Warga
-
Agak Laen! Ngaku-ngaku Habib, Pria Ini Minta Paksa 3 Sarung Milik Santri Ponpes, Buat Apa?
-
Mekarkan Kelurahan Kapuk Jadi Tiga, Kebijakan Pramono Disambut Baik Warga
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kades Cikuda Parungpanjang Ditahan Polres Bogor, DPMD Gelar Rapat Darurat Bahas Nasib Jabatan!
-
Tak Hanya Olahraga, CFD Tegar Beriman Siap Jadi Pendorong Roda Ekonomi Baru Cibinong
-
Awas! Akses Jalan di Bendung Katulampa Ditutup Parsial, Ada Perawatan Krusial Antisipasi Banjir
-
Mengapa Warga Rela Pindah dari Depok ke Cibinong Saat CFD? Ternyata Ini 'Racun' Jalan Tegar Beriman
-
Kantor Desa Digembok Warga! Protes Keras Janji Palsu Kepala Desa Bojong Kulur