Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Minggu, 05 Desember 2021 | 11:10 WIB
Detik-detik saat Gunung Semeru muntahkan erupsi, warga panik dan mencoba menyelamatkan diri, Sabtu (04/12/2021)

Pada tahun 2008, tercatat beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008. Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.

Menurut data PVMBG, aktivitas Gunung Semeru berada di kawah Jonggring Seloko. Kawah ini berada di sisi tenggara puncak Mahameru.

Sedangkan karakter letusannya, Gunung Semeru ini bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3 – 4 kali setiap jam.

Karakter letusan vulcanian berupa letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.

Baca Juga: Wabup Lumajang: Hampir Semua Rumah Satu Dusun Hancur

Sementara, karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawan dan lidah lava baru.

Saat ini Gunung Semeru berada pada status level II atau waspada dengan rekomendasi sebagai berikut:

1. Masyarakat, pengunjung atau wisatawan diminta tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

2. Masyarakat wajib menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

3. Waspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

Baca Juga: Siang Ini Gunung Semeru Erupsi Lagi, Warga dan Relawan Diminta Menjauh

4. Waspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

Load More