SuaraBogor.id - Sebelum meninggal dunia, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengutul keras kasus pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap belasan santriwati di sebuah pesantren di Kota Bandung, Jawa Barat.
"Terus terang, kejadian ini sangat mencoreng nama Kota Bandung yang sedang berusaha mewujudkan Bandung unggul nyaman sejahtera dan agamis. Apa yang dilakukan pelaku sangat jauh dari kata agamis," ujarnya, mengutip dari Ayobandung -jaringan Suara.com, Sabtu (11/12/2021).
Oded mengungkapkan, perilaku terdakwa sangat tidak layak untuk ditiru. Baginya, guru agama seharusnya memberikan contoh teladan bagi siswanya.
"Tak hanya itu, guru agama juga harus bertugas menjaga moral bukan malah merusaknya," tegas Oded.
Baca Juga: Gara-gara Hal Sepele, Guru SD di Mukomuko Dikeroyok Tiga Orang Wali Murid
Atas kasus ini, Oded mengaku telah memerintahkan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) untuk menjangkau para santriwati yang menjadi korban. Termasuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah asal para santriwati.
"Para santriwati diupayakan untuk tetap melanjutkan pendidikannya. Apakah di tempat yang lama atau di pesantren lain? Kita upayakan agar para santriwati tidak trauma," tuturnya.
Tak hanya itu, Oded juga akan meminta Kementerian Agama (Kemenag) yang menaungi pendidikan di pesantren untuk turun tangan. Kemenag perlu memberikan pengawasan lebih lanjut agar peristiwa serupa tidak terulang.
"Saya sempat syok mendengar kabar itu. Semoga majelis hakim bisa memberikan putusan yang memberi rasa keadlian bagi para korban pemerkosaan dan keluarga," jelas Oded.
Wali Kota Bandung Oded M Danial meninggal dunia
Baca Juga: Wali Kota Bandung akan Dikebumikan di Pemakaman Keluarga di Tasikmalaya
Direktur Utama RS Muhammadiyah Kautsar Boesorie mengatakan, penyebab Wali Kota Bandung Oded M Danial meninggal diduga karena serangan jantung.
Berita Terkait
-
Viral Judul Sensasional Soal Bu Guru Salsa, Publik: Emang Sudah Habis Orang Berprestasi?
-
Per Mei, Pemerintah akan Transfer Langsung Tunjangan Guru Honorer
-
Komnas HAM Tegaskan Guru Besar UGM dan Dokter Residen Pelaku Pelecehan Harus Dihukum Lebih Berat!
-
Guru Sekolah Rakyat Dikontrak, Kualitas Pendidikan Terancam?
-
Update Pencairan TPG Triwulan I Guru PPG Piloting Tahun 2025, Jangan Panik Ada Keterlambatan
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
Terkini
-
Pria 23 Tahun Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Pintu Masuk Kota Wisata
-
35 Rumah Rusak dan 1 Warga Terluka Akibat Gempa di Bogor
-
Setelah Bogor, Giliran Cianjur Disisir! Dedi Mulyadi Beri Peringatan Keras
-
Kabar Pahit Untuk Warga Bogor Barat: Jalan Alternatif Impian Masih Jauh Panggang dari Api!
-
Ketua DPRD Bogor Tunggu Hasil Pemeriksaan Tim Saber Pungli Soal THR dan Pemotongan Kompensasi Sopir