Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Sabtu, 11 Desember 2021 | 19:13 WIB
Warga antre mendapatkan paket sembako gratis di Desa Kaum, Karang Asem, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/4/2021). Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Baznas membagikan 500 paket sembako kepada warga miskin yang terbagi di sejumlah desa jelang memasuki bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.

SuaraBogor.id - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), warga miskin di Bogor kembali bertambah. Hal itu disebabkan dampak dari pandemi Covid-19.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Suryanto menyatakan ada penambahan warga miskin di wilayah itu menjadi 7,99 persen.

"Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS). Kami ingin kemiskinan turun. Tapi karena efek pandemi jadi naik lagi. Tahun 2021 angka kemiskinan 7,99 persen, ada peningkatan," katanya, melunik dari Antara, Sabtu (11/12/2021).

Ia mengatakan bahwa angka kemiskinan tersebut anjlok selama pandemi COVID-19, dari 7,69 persen pada tahun 2020 menjadi 7,99 persen pada tahun 2021.

Meningkatnya angka kemiskinan tersebut, kata Suryanto, salah satunya akibat terjadi lonjakan angka pengangguran di Kabupaten Bogor pada tahun lalu sebanyak 5,23 persen, dari 9,06 persen menjadi 14,29 persen.

Baca Juga: Penyerahan Buku Nikah Gratis Secara Massal di Bogor

Namun, di sisi lain, terjadi penurunan signifikan pada angka pengangguran di Kabupaten Bogor, selama tahun 2021.

"Ini berdasarkan data BPS. Tahun ini angka pengangguran menurun sangat signifikan, berkurang 2,07 persen, dari 14,29 persen menjadi 12,22 persen" kata anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar atau akrab disapa Gus Udin.

Ia menyebutkan, jumlah pengangguran yang semula tercatat ada 390.7321 orang di tahun 2020, tahun ini jumlahnya berkurang 50.127 orang, sehingga menjadi 340.604 orang.

Menurutnya, merujuk pada data BPS, penurunan angka pengangguran di Kabupaten Bogor tahun ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kota/kabupaten lain di Jawa Barat.

Ia mengatakan, kondisi tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor di bawah kepemimpinan Bupati Ade Yasin dalam melakukan pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19.

Baca Juga: Ketum FPI Baru KH Qurthubi dan Sobri Lubis Ziarah ke Makam Syuhada di Megamendung

Salah satunya dengan melakukan pembenahan sistem pencari kerja bernama Bogor Career Center (BCC), melalui Dinas Tenaga Kerja.

Load More