SuaraBogor.id - Wali Kota Bogor Bima Arya saat ini tengah gencar melakukan gebrakan bebas sampah plastik di Kota Bogor, Jawa Barat.
Hal tersebut terlihat saat orang nomor wahid di Kota Hujan itu meresmikan Program Pasar Tanpa Kantong Plastik di Kota Bogor.
Selama ini program pasar tanpa sampah plastik hanya berlaku di Swalayan dan minimarket. Namun pada hari ini Peresmian dilaksanakan di Pasar Kebon Kembang Blok F Kota Bogor.
Program ini merupakan perdana masuk ke dalam pasar tradisional yang bebas dari sampah plastik.
Dia mengatakan, dampak dari program tersebut diharapkan akan mengurangi perharinya sampah plastik sebanyak 10% dari 2,5 ton.
"Sampah plastik terbesar ya dari pasar. Sampah yang di hasilkan perharinya 2,5 ton berkurangnya 10% sampah plastik itu kan lumayan ya," katanya kepada wartawan.
Saat peresmian berlangsung Bima Arya Sugiarto juga melakukan simulasi berbelanja tanpa menggunakan kantung plastik.
Ia juga mengatakan bahwa hal ini masih harus direvisi untuk menunjang perluasan program pasar tanpa kantung plastik ke pasar basah, yang di perkirakan akan berjalan sebelum 2024.
"Saat ini masih di pasar kering dulu, bertahap nanti suatu saat juga pasti ke sana (Pasar basah), ini aja juga perlu dua tahun dari minimarket ke pasar tradisional ke pasar basahnya juga, saya yakin sebelum 2024 itu pasti akan terjadi juga," imbuhnya.
Baca Juga: Balai Kota Bogor Disulap Menjadi Lapangan Basket, Bima Arya Dipermalukan Denny Sumargo
Saat ini selama uji coba berjalan masih ada beberapa pedagang yang menggunakan plastik bawaan produk.
Bima Arya Sugiarto berharap kedepannya ada kordinasi dari kebijakan pemerintah pusat mengenai penggunaan plastik untuk produksi langsung dari produk.
"Karenakan itu langsung dari Produsennya jadi kebijakan nasionalnya harus lebih mendukung lagi. Jadi bukan dari pedagangnya tapi dari suplayernya kan datangnya dari luar kota juga," ucapnya.
"Saya ingatkan saja kalau sampai ke kota bogor yang itu disingkirkan. Kalau bisa nanti dikondisikan untuk ke Bogor ga usah pake plastik, tapi ini memerlukan kordinasi dari kebijakan pusat aja supaya sinergis," tukasnya.
Kontributor: Devina
Berita Terkait
-
Bakal Bertemu PM Malaysia Anwar Ibrahim di Jakarta, Prabowo Batal ke IPDN
-
Wamendagri Bima Arya Jawab Usulan Pilkada lewat DPRD : Jangan Kita Sederhanakan
-
Upaya Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Masih Hadapi Tantangan Besar dalam Daur Ulang
-
Tanggapi Putusan MK soal UU Pemilu, Kemendagri: Sedang Kami Pelajari
-
Bima Arya Blak-blakan: Strategi Penanganan Sampah Plastik Kepala Daerah Banyak yang Latah
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Timnas U-23 ke Final, Tante Brandon Scheunemann: Scheunemann for Indonesia
- Siapa Mike Rajasa? Kiper Muda FC Utrecht yang Dipanggil ke Timnas Indonesia U-17
Pilihan
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
-
Tanpa Banyak Rumor, Vinicius Dikabarkan Merapat ke Persekat Tegal
-
Penikmat Sound Horeg Ngumpul, Ini 5 Speaker Murah Bikin Musik Jedag-Jedug Ngebass Badak
Terkini
-
Bukan Sekadar Mainan, Ini 5 Investasi Cerdas untuk Otak dan Motorik Anak Usia 2-4 Tahun
-
Jurus Jitu Pemkot Bogor Jaga Harga Sembako Tetap Aman dan Tersedia di Pelosok Wilayah
-
Perang Lawan Asam Lambung Naik, Ini 3 Jenis Senjata Ampuh yang Ada di Apotek
-
Jejak Digital Kejam! Pengakuan Lawas 'Seks Bebas' Erika Carlina Viral, Seruan Boikot Menggema
-
Bekingan PTPN Tak Berguna, Menteri LHK Ultimatum 13 Perusahaan di Puncak: Bongkar atau Penjara