Andi Ahmad S
Rabu, 15 Desember 2021 | 12:40 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual di ponpes [Suara.com/Rochmat]

SuaraBogor.id - Kasus pelecehan seksual saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial, seperti yang terjadi di Bandung belum lama ini diungkap pihak kepolisian.

Belum usai disitu saja, muncul juga kasus pelecehan seksual yang dilakukan seorang guru ngaji cabul di Depok, Jawa Barat baru-baru ini berhasil diungkap.

Kali ini, datang dari Bogor, adanya dugaan pelecehan seksual terjadi di salah satu Pondok Pesantren di Bogor, tepatnya di Kecematan Bogor Barat.

Aksi dugaan pelecehan seksual yang di alami seorang santriwati tersebut hingga saat ini belum diketahui identitas pelaku.

Baca Juga: Misteri Benda Asing di Sawah yang Resahkan Warga Akhirnya Terungkap

Orang tua korban, H Parlindungan Simorangkir menjelaskan, kronologi yang di alami putrinya sebut saja (Mawar) yang bercerita kejadian tersebut kepada orangtuanya setelah kembali ke rumah.

Mulanya, tidak ada perubahan yang aneh sejak Mawar siswa kelas 7 ini diantarkan masuk ke Ponpes pada 13 Agustus 2021 lalu.

Bahkah Mawar antusias menceritakan tentang teman-teman barunya di Ponpes kepada kedua orangtuanya tersebut.

Namun, perubahan baru mulai terlihat setelah Mawar diantarkan kedua orangtuanya ke sekolah dasar (SD) lamanya, untuk melakukan cap tiga jari pada 13 September 2021.

Disitu, Mawar terlihat lebih banyak berdiam diri, berbeda dengan kebiasannya sehari-hari. Saat ditanya kedua orangtuanya pun, santriwati ini menjawab tidak terjadi apa-apa.

Baca Juga: Fakta Baru Guru Ngaji di Depok, Cabuli Korban di Depan Murid Yang Lain Saat Pengajian

Kemudian, pada 27 Oktober 2021, kedua orang tua Mawar mendapati kabari dari pihak Ponpes bahwa putrinya mengalami sakit demam.

Pihak Ponpes menganjurkan kedua orangtuanya untuk menjemput Mawar, dengan maksud untuk dibawa berobat dan beristirahat di rumahnya dengan batas waktu selama lima hari.

Setelah kondisinya mulai membaik, dan mendapatkan perawatan dari kedua orangtuanya, kemudian orang tua Mawar pun berencana untuk mengantarkan anaknya lagi ke Ponpes pada 5 November 2021.

Namun, sebelum diantar ke Ponpes, Mawar bercerita kepada orangtuanya, pada saat mengalami sakit demam ia juga merasakan sakit di bagian dada hingga mengalami sesak.

Kemudian, kedua orangtuanya bertanya tentang penyakit yang dirasakan putrinya saat itu. Tak disangka, saat bercerita Mawar baru mengaku ke kedua orangtuanya bahwa ia diduga menjadi korban pelecehan seksual di Ponpes.

“Dari situ anak kami baru bercerita, bahwa sebelum dia sakit malamnya ada kejadian pelecehan seksual yang dialami anak kami,” kata orang tua Mawar, kepada wartawan belum lama ini.

Load More