Berdasarkan cerita anaknya, ayah korban menjelaskan, sekitar pukul 02:00 WIB dini hari, ada santri yang diam-diam masuk ke kamarnya.
Dalam posisi tertidur namun Mawar menyadari ada orang lain yang masuk kamarnya, karena ia merasakan tempat tidurnya bergerak seperti ada orang yang menginjak dan berjalan di kasurnya.
Ketika membuka mata, Mawar melihat sepintas ada seorang laki-laki yang kemudian berlari keluar dari kamarnya. Disitu, Mawar berpikir bahwa itu hanyalah mimpi semata dan kemudian melanjutkan tidurnya.
Namun tak berselang lama, Mawar kembali terbangun dari tidurnya karena merasa ada seseorang yang menarik pakaian dalamnya (BH) yang digunakannya dari arah depan.
Setelah terbangun, Mawar dibuat kaget karena ada seseorang yang berdiri di depannya lalu menepis lengan orang tersebut.
Belum sempat berteriak, Mawar melihat orang tersebut berjalan mundur sambil mengangkat sarungnya yang terlihat jelas kemaluannya, karena tidak menggunakan celana dalam.
“Sepintas anak saya melihat ciri-ciri orangnya itu rambutnya dikuncir dibagian atas, memakai kaos hitam dengan tulisan dibagian belakang dengan warna hitam dan putih serta memakai sarung warna hijau kotak-kotak,” ucap ayah korban
Setelah orang tersebut berlari keluar meninggalkan kamarnya, Mawar mencoba membenarkan baju yang dikenakannya. Tak disangka, kancing baju yang dikenakannya sudah terbuka hingga bagian perut.
Disitu, Mawar tidak berani untuk melanjutkan tidurnya. Dia hanya bisa menangis dan merasa ketakutan sambil menunggu teman-temannya terbangun.
Baca Juga: Misteri Benda Asing di Sawah yang Resahkan Warga Akhirnya Terungkap
“Jam 3.30 WIB teman-temannya udah ada yang mulai bangun, dan disitu karena merasa udah aman anak saya sempat tertidur sebentar,” imbuh dia.
Tak lama, dilanjutkan Ayah korban, anaknya dibangunkan rekan sekamarnya dengan tujuan mengajak salat Subuh bersama. Dari situlah, ia bercerita kepada rekannya atas kejadian yang dialaminya tersebut.
“Beberapa temannya juga ada yang mengaku melihat dan mendengar ada seseorang yang masuk lingkungan kamar santriwati," ungkap dia.
“Bahkan jendela kamar ada yang terbuka, lemari santriwati berantakan, ada jejaki kaki di luar bahkan ada yang kehilangan uang dan makanan," sambungnya.
Kemudian, para santriwati ini melaporkan kejadian yang dialaminya kepada salah satu pengajar yang ada di Ponpes tersebut.
“Setelah melapor anak saya dan teman-temannya dipanggil untuk dimintai keterangan. Setelah itu, mereka kembali beraktivitas dengan rasa was-was,” bebernya.
Berita Terkait
-
Marc Klok Bertekad Cetak Sejarah Bersama Timnas Indonesia
-
Kronologi Video Intim Yai Mim dan Istri Tersebar, Ponsel Sempat Dibawa Sahara
-
Macan Tutul yang Masuk ke Hotel Berhasil Dievakuasi
-
Kondisi Terkini Pemain Persikad Depok usai Gegar Otak di Lapangan
-
Cerita Warga Depok Raih Keberuntungan di HUT ke-80 TNI: Berangkat Naik KRL, Pulang Bawa Motor!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rekomendasi Hotel di Tokyo dengan Lokasi Strategis Dekat Transportasi Umum
-
Kabar Gembira Berubah Jadi Jeritan Duka, Ini Kata Camat Cibinong
-
Detik-Detik Mencekam Rombongan Besan Cibinong Bogor Masuk Jurang, Dua Korban Tak Terselamatkan
-
Membedah Lokasi Strategis Kecamatan Parung yang Dipilih Jadi Jalur Krusial Tol Bogor Serpong
-
Yandri Susanto Desak Kejagung Turun Tangan, Selamatkan Hak Warga Desa Sukaharja dan Sukamulya Bogor