Andi Ahmad S
Rabu, 15 Desember 2021 | 12:40 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual di ponpes [Suara.com/Rochmat]

Berdasarkan cerita anaknya, ayah korban menjelaskan, sekitar pukul 02:00 WIB dini hari, ada santri yang diam-diam masuk ke kamarnya.

Dalam posisi tertidur namun Mawar menyadari ada orang lain yang masuk kamarnya, karena ia merasakan tempat tidurnya bergerak seperti ada orang yang menginjak dan berjalan di kasurnya.

Ketika membuka mata, Mawar melihat sepintas ada seorang laki-laki yang kemudian berlari keluar dari kamarnya. Disitu, Mawar berpikir bahwa itu hanyalah mimpi semata dan kemudian melanjutkan tidurnya.

Namun tak berselang lama, Mawar kembali terbangun dari tidurnya karena merasa ada seseorang yang menarik pakaian dalamnya (BH) yang digunakannya dari arah depan.

Baca Juga: Misteri Benda Asing di Sawah yang Resahkan Warga Akhirnya Terungkap

Setelah terbangun, Mawar dibuat kaget karena ada seseorang yang berdiri di depannya lalu menepis lengan orang tersebut.

Belum sempat berteriak, Mawar melihat orang tersebut berjalan mundur sambil mengangkat sarungnya yang terlihat jelas kemaluannya, karena tidak menggunakan celana dalam.

“Sepintas anak saya melihat ciri-ciri orangnya itu rambutnya dikuncir dibagian atas, memakai kaos hitam dengan tulisan dibagian belakang dengan warna hitam dan putih serta memakai sarung warna hijau kotak-kotak,” ucap ayah korban

Setelah orang tersebut berlari keluar meninggalkan kamarnya, Mawar mencoba membenarkan baju yang dikenakannya. Tak disangka, kancing baju yang dikenakannya sudah terbuka hingga bagian perut.

Disitu, Mawar tidak berani untuk melanjutkan tidurnya. Dia hanya bisa menangis dan merasa ketakutan sambil menunggu teman-temannya terbangun.

Baca Juga: Fakta Baru Guru Ngaji di Depok, Cabuli Korban di Depan Murid Yang Lain Saat Pengajian

“Jam 3.30 WIB teman-temannya udah ada yang mulai bangun, dan disitu karena merasa udah aman anak saya sempat tertidur sebentar,” imbuh dia.

Tak lama, dilanjutkan Ayah korban, anaknya dibangunkan rekan sekamarnya dengan tujuan mengajak salat Subuh bersama. Dari situlah, ia bercerita kepada rekannya atas kejadian yang dialaminya tersebut.

“Beberapa temannya juga ada yang mengaku melihat dan mendengar ada seseorang yang masuk lingkungan kamar santriwati," ungkap dia.

“Bahkan jendela kamar ada yang terbuka, lemari santriwati berantakan, ada jejaki kaki di luar bahkan ada yang kehilangan uang dan makanan," sambungnya.

Kemudian, para santriwati ini melaporkan kejadian yang dialaminya kepada salah satu pengajar yang ada di Ponpes tersebut.

“Setelah melapor anak saya dan teman-temannya dipanggil untuk dimintai keterangan. Setelah itu, mereka kembali beraktivitas dengan rasa was-was,” bebernya.

Load More