Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 30 Desember 2021 | 06:30 WIB
Ustaz Yusuf Mansur. [Instagram]

SuaraBogor.id - Kesaksian Ustaz Yusuf Mansur dan salah seorang tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong berbeda, soal mematok tarif ceramahnya.

Sekedar diketahui, nama Ustaz Yusuf Mansur belakangan ini sering disorot, lantaran dugaan kasus investasi bodong yang sempat menghebohkan publik.

Kali ini soal tarif ceramahnya. Ia juga membantah membawa pulang sedekah dari para jemaah yang hadir ke pengajiannya saat ceramah.

Bantahan itu disampaikan Yusuf Mansur di berbagai kesempatan antara lain di kanal Youtube Daqu Channel, di akun Instagramnya dan di acara Hotman Paris Show.

Baca Juga: Mengenal Filosofi Kain Kafan Tidak Bersaku, Bersedakah Itu Indah?

Bahkan, kata Yusuf Mansur, setiap berceramah di depan tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong dirinya selalu memakai biaya sendiri.

“Sepanjang saya ceramah, kalau ada teman TKW yang mesen tiket silakan lapor. Ke mana-mana saya pakai tiket sendiri. Gak tega. Mereka patungan pengajian masak harus membayar saya. Lagian tiket saya kan bisnis, malas pakai ekonomi,” ujar Yusuf Mansur, mengutip dari Solopos -jaringan Suara.com, Kamis (30/12/2021).

Tentang tudingan membawa pulang sedekah TKW Yusuf Mansur tegas membantahnya. Menurut Yusuf Mansur, uang sedekah ia serahkan kepada panitia yang menyelenggarakan pengajian di Hongkong.

“Logikanya gimana bawa uang sedekah, sama kalung dan cincin. Kalau saya bawa ke bandara gimana jadinya. Bisa gak pulang saya. Semuanya ditaruh, silakan buat pengajian Anda semua. Jika ada yang bisa membuktikan Yusuf Mansur memasang tarif dan membawa uang sedekah, coba satu aja yang bisa tunjukkan, selesai saya,” tandasnya.

Pengakuan sebaliknya disampaikan Faizah, mantan TKW yang mengaku tiga kali menyelenggarakan pengajian dengan mengundang Yusuf Mansur di Hongkong.

Baca Juga: Bandara Lombok Bakal Naikkan Tarif Parkir Kendaraan Per Januari 2022

Faizah mengatakan panitia pengajian membiayai semua keperluan Ustaz Yusuf Mansur dan timnya setiap kali datang ke Hongkong.

Load More