SuaraBogor.id - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa bumi berada di tengah-tengah peristiwa kepunahan massal keenam. Kali ini, manusia menjadi penyebab kepunahan massal tersebut.
Bumi telah mengalami lima peristiwa kepunahan massal, yang disebabkan oleh fenomena alam, baik itu perubahan iklim alami atau dampak asteroid.
Menurut jurnal akademik peer-review Biological Review, kepunahan kali ini sama sekali tidak alami.
Namun, yang keenam ini sama sekali tidak alami, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal akademik peer-review Biological Review.
Baca Juga: Rektor Universitas Muhammadiyah Mamuju Ajak Warga Jadikan Gempa Bumi Pererat Persaudaraan
Ini bahkan bukan fenomena baru. Sebaliknya, itu telah berlangsung setidaknya sejak 1500 M.
Bumi pernah menjadi rumah bagi dua juta spesies yang dikenal. Menurut penelitian, bagaimanapun, sejak tahun 1500, sebanyak 7,5%-13% dari spesies ini mungkin telah hilang.
Angka itu berkisar antara 150.000 hingga 260.000 spesies berbeda.
Beberapa menyangkal ini terjadi. Atau lebih tepatnya, mereka menyangkal bahwa penurunan banyak spesies atau kepunahan langsung dari mereka adalah tanda dari peristiwa kepunahan massal.
Namun, penelitian yang dipimpin oleh Robert Cowie dari Hawaii University, berpendapat bahwa ini adalah hasil dari bias.
Baca Juga: Bacaan Doa Gempa Bumi Sesuai Hadist Rasulullah SAW, Agar Diberi Perlindungan Allah SWT
Menurut Cowie, sebagian besar penelitian ini berfokus pada mamalia dan burung. Dengan kata lain, mereka benar-benar mengabaikan invertebrata, mayoritas keanekaragaman hayati di Bumi.
Tingkat keparahan situasi bervariasi. Secara khusus, kehidupan tanaman terpengaruh pada tingkat yang lebih lambat, dan spesies berbasis darat – khususnya di pulau-pulau seperti Hawaii – jauh lebih terpengaruh daripada di benua.
Cowie dalam pernyataannya mengatakan bahwa manusia adalah satu-satunya spesies yang mampu memanipulasi biosfer dalam skala besar.
“Kita manusia bukan hanya spesies lain yang berevolusi dalam menghadapi pengaruh eksternal. Sebaliknya, kita adalah satu-satunya spesies yang memiliki pilihan sadar mengenai masa depan kita dan keanekaragaman hayati Bumi,” katanya.
Menurut Cowie, ini sangat bermasalah karena jika kemanusiaan adalah alasan krisis, manusia juga satu-satunya solusi yang mungkin.
“Dan kita tidak pandai dalam hal itu,” katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
DANA Kaget Malam Ini: Saldo Gratis Ratusan Ribu Hanya dengan Sekali Klik, Tapi Hati-hati Penipuan!
-
Anti Macet, Anti Boros! Rekomendasi Motor Matic Bekas Harga di Bawah Rp10 Juta
-
Peran Strategis Fateta IPB dalam Pembangunan Pertanian Asta Cita Presiden Prabowo
-
Cara Membeli Bahan Bangunan untuk Rumah Baru dengan Modal Pas-pasan
-
Resmi Dibuka! Pemkab Bogor Lelang Jabatan untuk Tiga Posisi Top, Ini Daftarnya