Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 19 Januari 2022 | 13:24 WIB
Ilustrasi vaksinasi anak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat [ANTARA]

SuaraBogor.id - Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal menjelaskan kronologi seorang murid PAUD meninggal dunia usai divaksin.

Menurutnya, murid PAUD sebelum meninggal dunia itu sempat mengalami demam hingga kejang-kejang, usai mendapatkan vaksin anak.

Menurutnya, murid mendapatkan vaksinasi anak itu berinisial ZL (6,5) siswa PAUD asal Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Iya anak tersebut meninggal dunia sekitar pukul 10.15 WIB, di Ruang UGD Puskesmas setempat," katany pada wartawan, Selasa (18/01/2022).

Sebelumnya, jelas Yusman, siswa PAUD tersebut menjalani vaksinasi di SD Banyuwangi Kecamatan Pasirkuda, setelah menjalani proses pemeriksaan dan mendapat persetujuan orang tuanya pada Senin (17/01/2022) pagi.

Baca Juga: Gaga Muhammad Divonis 4 Tahun 6 Bulan Penjara Atas Kasus Kecelakaan Bersama Laura Anna

"Vaksinasinya kemarin, pukul 9.30 WIB di SDN Banyuwangi. Sebelum divaksin, siswa tersebut menjalani konseling dan proses screaning anak itu tidak memiliki riwayat penyakit dan dinyatakan layak untuk divaksin," jelasnya.

Menurutnya, usai menjalani vakisnasi pukul 12.30 WIB, orangtua siswa tersebut melaporkan pada petugas jika anaknya mengalami demam. Petugas puskesmas pun memberi obat pereda demam dengan dititipkan pada gurunya.

"Karena mengalami demam hingga kejang, orang tuanya pun langsung membawanya ke Puskesmas terdekat untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan," katanya.

Menurutnya, sekitar pukul 19.30 Wib, ZL kembali mengalami demam hingga kejang-kejang. Orangtuanya pun segera membawanya ke puskesmas untuk diperiksa.

"Sejak siang mengalami demam hingga malam harinya mengalami kejang sudah ditangali secara medis, mulai dari pemberian obat sampai perawatan di puskesmas," kata dia.

Baca Juga: 5 Jurusan yang Paling Banyak Dicari 2022 dan Dibutuhkan di Masa Depan, Calon Mahasiswa Wajib Tahu!

Yusman mengatakan, hingga Kamis (18/01/2022) ZL kembali mengalami demam dan kejang-kejang, pihak Puskesmas merekomendasikan untuk dirujuk ke RSUD Pagelaran. Namun orang tua siswa menolaknya.

"Pihak Puskesmas menyarankan agar dirujuk, tapi orangtua anak tersebut menolak. Pada pukul 10.15 WIB ZL dinyatakan meninggal dunia," katanya.

Ia mengaku, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke Komnas KIPI, dan memasukan kejadiannya dalam KIPI berat.

"Untuk saat ini diduga akibat KIPI, tapi untuk pastinya menunggu hasil dari Komnas KIPi. Petugas puskesmas dan Dinkes sudah ditugaskan untuk mencari data dan kronologis tambahan yang nantinya akan dilaporkan ke Komnas KIPI," tuturnya.

Ia menambahkan kejadian tersebut merupakan yang pertama di Cianjur. Namun Yusman meminta orangtua tidak perlu khawatir dan menjadi ragu anaknya divaksinasi.

Load More