Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Senin, 31 Januari 2022 | 11:34 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengunjungi Markas Korps Marinir TNI AL. [ANTARA]

SuaraBogor.id - Fadli Zon menganggap pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman terkait kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua justru menyudutkan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

"Komentar ini terkesan menyudutkan Panglima TNI," ujar Politikus Gerindra itu melalui akunnya di Twitter @fadlizon membalas kicauan dari Dipo Alam, Minggu (30/1).

Lewat akun Twitter pribadinya, Dipo Alam mengomentari pemberitaan terkait ucapan Jenderal Dudung soal tak punya kewenangan mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Sebelumnya, Jenderal Dudung Abdurachman menyebutkan dirinya tidak memiliki kewenangan untuk memerintahkan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata.

Baca Juga: Dukung Jenderal Andika Perkasa Bereskan Separatis Papua, Nicho Silalahi: Kirim Pasukan, Sudahi Dagelan Penurun Baliho

Menurut mantan Pangkostrad itu, perintah untuk mengejar KKB merupakan kewenangan Panglima TNI.

"Jadi begini, kalau TNI AD hanya menyiapkan personel. Operasional di sana kewenangan Panglima TNI, bukan saya. Saya tidak bisa 'adakan pengejaran, adakan ini itu' saya enggak bisa, itu kewenangan Panglima TNI," kata Jenderal Dudung

Pernyataan ini yang kemudian dikritik oleh Aziz Yanuar. Menurutnya, urusan koordinasi merupakan internal TNI yang tak perlu diketahui publik.

"Urusan koordinasi dengan atasan memang tidak seharusnya menjadi konsumsi publik dan dinyatakan demikian itu kontraproduktif dengan penyelesaian masalah," kata Aziz, dikutip dari Wartaekonomi--Jaringan Suara.com, Senin (31/1).

Tak hanya mengkritik soal itu, Aziz kemudian kembali menyinggung soal penurunan baliho Rizieq Shihab yang beberapa waktu lalu jadi polemik.

Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Sudah Kantongi Identitas Pelaku yang Menembak Tiga Prajurit

"Kok soal baliho HRS dahulu ikut turun tangan," ucap Aziz Yanuar.

Load More