Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 03 Februari 2022 | 13:26 WIB
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyemprotkan cairan disinfektan di SMA Negeri 66 Jakarta, Jumat (28/1/2022). [Suara.com/Septian]

SuaraBogor.id - Dinas Kesehatan Kota Bogor berkoordinasi dengan KCD Wilayah ll Jabar, Dinas Pendidikan dan Puskesmas untuk menindaklanjuti penemuan kasus Covid-19 di sekolah Kota Bogor dari tanggal 26 Januari 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dr. Sri Nowo Retno MARS menyampaikan, jika ada kasus Covid-19 di sekolah segera lakukan tracing kontak erat di sekolah maupun di rumah. Lakukan juga pemeriksaan swab antigen atau PCR kepada seluruh siswa dan guru.

Kemudian lakukan disinfeksi seluruh area sekolah dan penghentian sementara selama lima hari.

“Penghentian PTMT sementara dilakukan selama 14 hari apabila terjadi kluster penularan Covid-19 di sekolah tersebut,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dr. Sri Nowo Retno MARS, dikutip dari Bogordaily--Jaringan Suara.com, Kamis (3/2).

Baca Juga: Waspadai Lonjakan Covid-19 Varian Omicron, Muhammadiyah Siagakan 89 Rumah Sakit

Tak hanya itu, Sri Nowo Retno juga menjelaskan, pada tanggal 29 Januari 2022 sudah ada 19 orang (siswa dab guru) yang terpapar Covid-19. Itu berasal dari 5 sekolah yakni 1 Sekolah Dasar (SD), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 3 Sekolah Menengah Atas (SMA).

Laporan Covid-19 di sekolah semakin meningkat dan dilakukan terus 3 T (Tracing, Testing dan Treatment).

“Jumlah kasus Covid-19 di sekolah pada 1 Februari 2022, sudah ada terpapar sebanyak 85 orang (siswa dan guru) yang berasal dari 19 sekolah yakni 3 SD, 5 SMP dan 11 SMA,” jelasnya.

Diketahui berdasarkan gejalanya, 48 orang bergelaja ringan (56,5 persen), 20 orang tidak bergejala (23,5 persen), sisanya malam dalam proses tracing.

Baca Juga: Studi: Satu Tetes Virus Corona ke Hidung Bisa Buat Orang Sehat Jadi Sakit Covid-19

Load More