Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 11 Februari 2022 | 10:05 WIB
Umat Islam menggelar shalat Jumat di Masjid lereng Gunung Semeru, Dusun Rentang, Desa Sumber Wuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (10/12/2021). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Salah satu di antara karakter masyarakat yang banyak berdusta adalah diwarnai dengan banyaknya uang sogok, suap, tips dan aneka uang haram yang lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala ceritakan dalam Al-Qur’an, pengalaman yang dialami oleh kelompok dimasa silam yang dilaknat oleh Allah, yaitu orang Yahudi. Allah menyebutkan di surat Al-Maidah ayat 42, karakter Yahudi:

“Mereka senang mendengarkan kedustaan, dan suka memakan uang sogok.” (QS. Al-Ma’idah[5]: 42)

Dan Anda bisa saksikan, betapa sesuainya apa yang Allah sampaikan ini dengan realita yang ada di tengah masyarakat. Yang namanya sogok itu tidak mungkin tidak diiringi dengan kedustaan. Yang namanya uang haram di instansi manapun tidak mungkin tidak diiringi dengan kedustaan. Ada nota kosong, ada perjalanan dinas palsu, ada anggaran palsu, ada A, B, C yang itu semuanya adalah uang haram yang disebar di berbagai macam instansi. Dan pasti akan diiringi dengan kedustaan.

Mereka suka mendengarkan kedustaan dan dusta menjadi konsumsi biasa, sudah tidak malu lagi untuk disampaikan. Laporan palsu, yang tanda tangan tahu, yang stempel tahu, yang menerima juga tahu, semuanya tahu, satu kantor tahu, siapa yang tidak mau menerima maka dia akan dimutasi. Kenapa demikian? Yaitu agar nanti mereka bisa bagi-bagi duit.

Baca Juga: Apa Doa di Antara Dua Khutbah Jumat? Ini Jawaban Buya Yahya

Sampai ada satu anggota dalam sebuah instansi tersebut, ada satu karyawan instansi yang dia tidak mau menerima seperti ini, apa nasibnya? Pasti dia akan diputus. Bahkan -jama’ah yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala- dalam instansi pendidikan yang kita anggap itu adalah standar idealisme di tengah masyarakat kita, terkadang melesat di bagian ini.

Beberapa kawan dia seorang vendor yang menang dalam kontrak, ketika pemerintah mau melakukan uji materi, ini sebuah konkrit, misalnya ada beton yang harus diuji di kampus-kampus A dan kampus B, ditawarkan di awal, “Bapak mau hasil A, B, atau C,” ada pilihan hasil sebelum diuji. Tapi jelas tentu ada bayarannya.

Subhanallah, ini dunia kampus. Kalau yang sudah dipercaya saja seperti ini kondisinya, berbagai macam sogok terjadi dimana-mana, maka bagaimana mungkin kita bisa memperbaiki masyarakat ini? Maka betul apa kata Allah:

“Di tengah masyarakat yang mereka senang mendengarkan kedustaan, disaat yang sama mereka senang dengan sogokan.”

Dan itulah realita yang ada di negara kita barangkali.

Baca Juga: Jangan Buru-buru ke Rumah Sakit, Baca Doa Ketika Anak Sakit Ajaran Nabi Muhammad SAW, Kalau Sudah Sembuh Bersyukur

Karena itu jama’ah yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita membersihkan tradisi dusta, disaat yang sama adalah perjuangan untuk membersihkan tradisi uang haram yang ada di instansi pemerintahan maupun swasta.

Load More