SuaraBogor.id - Pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas bandingkan aturan Toa Masjid dengan gonggongan anjing menuai kritikan dari berbagai pihak.
Pernyataan Menag Yaqut tersebut terungkap saat menjawab pertanyaan wartawan di Pekanbaru soal aturan toa masjid, Rabu (23/2/2022).
Hal tersebut mendapatkan perhatian serius dari Sekjen DPC Syarikat Islam Kota Bogor, Firdaus Bung Roy.
Dia mengungkapkan, ada hal-hal di kehidupan yang sangat penting harus dijaga hingga kita umat beragama bisa saling harga menghargai, salah satu hal yang sangat penting yaitu bahasa.
Baca Juga: Buntut Analogikan Suara Adzan dengan Gonggongan Anjing, Menag Yaqut Dipolisikan
Menurut Firdaus, menjadi tokoh dan pemimpin itu tidak mudah perlu banyak yang harus diatur dalam tata kelola kehidupan, jabatan dan bahasa
“Sekelas pejabat tentunya memiliki keilmuan sesuai dengan jabatan, keteledoran seorang pejabat sekelas menteri agama menata kata menjadi bahasa tentu menjadi modal utama sebagai pelengkap kekurangan dalam beberapa hal,” ucapnya.
Ia menyayangkan sebagai anak negeri melihat tingkah pongkah sekelas menteri, yang selalu membuat resah masyarakat yang mayoritas,
“Sangat miris mendengarkan bahasa sekelas menteri, menganalogikan bahasa untuk membuat masyarakat tenang tapi malah bahasa membuat gaduh tatatan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tapi perlu disadari ada menjadi pejabat negara perlu juga diatur unsur unsur yang sangat prinsip dalam mengelola bahasa, sehingga tidak terjadi perdebatan yang membuat rakyat merasa terganggung dengan ucapan sekelas menteri yang menjadi pemimpin umat islam dalam bernegara,” paparnya.
Firdaus sebut Menag jangan menjadi preseden buruk seorang sekelas menteri, hampir semua elemen organisasi siap gugat Menteri Agama Umat Islam siap bergerak, demi meluruskan ucapan yang tidak tetap oleh seorang menteri agama.
Baca Juga: Kisruh Analogi Suara Azan dengan Gonggongan Anjing, Politisi PKB Sumbar Semprot Menag Yaqut Soal Ini
“Satu kewajiban bagi umat islam yang menjadi mayoritas di Indonesia melakukan pergerakan ini. Saya sebagai anak negeri yang multikultural ini sangat terganggu dengan ucapan pak menteri, akan terus bergerak mengkonsolidasikan atas ucapan yang sangat membuat tidak nyaman. Kami akan mengugat secara hukum sampai tuntas,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Jelang Debat Perdana Pilwalkot Bogor, Dedie A Rachim: Kita Harus Siap Setiap Saat
-
Cara Berbeda Kampanye Dedie A Rachim di Kota Bogor, Buat Gerakan Kebersihan Massal
-
Jadi Wali Kota Bogor Dua Periode, Bima Arya Kini Jabat Wakil Menteri Dalam Negeri
-
Annida Allivia Rancang Bogor Fashion Week di Sport Center, Jadikan Ruang Kreatif Baru bagi Gen Z
-
Penuh Makna, Logo dan Tema Hari Santri 2024 Resmi Diluncurkan
Tag
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
Terkini
-
Reformasi Birokrasi di Bogor, Atang-Annida Dorong ASN Profesional
-
Kronologi Lengkap Empat Santri Tewas Akibat Longsor di Ponpes Sukabumi, Dua Luka Ringan Tiga Luka Berat
-
Anies Baswedan Dukung Atang Trisnanto Jadi Wali Kota Bogor
-
Dukung MCP KPK, DPRD Komitmen Hadirkan Pengelolaan Pokir yang Akuntabel
-
AI Jadi Kunci Sukses Media Daring? Suara.com Bagi Tips dan Triknya