SuaraBogor.id - KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang meminta jajarannya tidak mengundang penceramah radikal. Hal tersebut merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo.
Menanggapi hal itu, Kader Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau biasa dikenal Gus Umar mempertanyakan peran Jenderal Dudung Abdurachman.
Dia menilai bahwa belakangan ini Jenderal Dudung Abdurachman sering menyinggung soal agama. Kali ini, Dudung kembali menyinggung soal radikal.
Keheranan itu dituliskan Gus Umar melalui akun Twitter pribadinya @UmarHasibuan75_ pada Kamis (3/3/2022).
“Apa sih ukuran ustad radikal pak Dudung? Knp bapak sering bgt bicara agama pak?” katanya, mengutip dari Warta Ekonomi -jaringan Suara.com, Jumat (4/3/2022).
Seperti diketahui, Jenderal Dudung menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak sembarang mengundang penceramah.
Dudung memerintahkan jajarannya untuk berhati-hati dalam memilih penceramah, termasuk untuk pihak keluarga.
Dudung mengaku pihaknya sepakat dengan instruksi dari Jokowi, agar lebih berhati-hati ketika mengundang penceramah.
Sebab, bila asal mengundang, nantinya malah mendapatkan penceramah yang sudah terpapar paham radikalisme.
Baca Juga: Komentari Usulan Jabatan Presiden Tiga Periode, Komika Ernest Prakasa Sebut Bukan Contoh Yang Baik
Hal tersebut disampaikan Dudung sebelum memimpin Rapat Pimpinan TNI AD Tahun 2022 yang digelar di Mabes AD, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2022).
“Itu juga menjadi satu poin yang nanti akan saya sampaikan kepada para pangdam para danrem ya. Jangan sampai salah-salah kita memilih atau mengundang orang penceramah yang kemudian rupanya orang itu sudah terpapar radikalisme,” ujarnya.
Sehingga, paham-paham semacam itu, kata Dudung, tidak akan masuk ke dalam keluarga.
“Sehingga jangan sampai ini pemahaman-pemahaman yang tidak bagus itu sampai ke keluarga besar kita,” imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
-
Komentari Usulan Jabatan Presiden Tiga Periode, Komika Ernest Prakasa Sebut Bukan Contoh Yang Baik
-
Jumat Besok, Ormas Islam Gelar Aksi Flashmob Kumandangkan Azan di Kemenag Sumut
-
5 Fakta Menarik di Balik Kelezatan Buah Durian
-
NU Kota Palu Sosialisasi Surat Edaran Menteri Agama Tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala
-
Singgung Dendam Ormas Radikal, Denny Siregar Bongkar Oknum Dibalik Kehebohan Pernyataan Soal Adzan dan Gonggongan Anjing
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Jajan Lebih Asyik Hari Ini, DANA Kaget Hadir Beri Tambahan Saldo Gratis
-
Misteri Absensi Berbulan-bulan Terjawa, Anggota DPRD Bogor Desy Yanthi Ternyata Hamil Risiko Tinggi
-
Kursi Kosong Saat Rapat Penting, Golkar Bogor Buka Suara Soal Anggota DPRD Diduga Bolos
-
Atap Boleh Runtuh, Semangat Tak Ikut Ambruk: Kisah Inspiratif Siswa SMKN 1 Cileungsi Belajar
-
Bukan Libur, Siswa SMKN 1 Cileungsi Justru Belajar di Bawah Tenda, Kepala Sekolah: Anak-Anak Minta