SuaraBogor.id - Nurhalimah (26) Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Cibodas RT 01/01, Desa Kamurang, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, dikabarkan hilang kontak selama tiga tahun.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Nurhalimah berangkat sebagai pekerja migran ke Arab Saudi sejak 2019 lalu, melalui penyalur TKW berinisial IS, asal Rancagoong, Cianjur.
Budi Hartono (30) Kakak kandung mengatakan, Nurhalimah berangkat ke Arab Saudi sekitar tahun 2019, dan dibulan pertama adiknya tersebut tiba di Kota Riyadh sempat memberikan kabar.
"Adik saya sempat memberi kabar ke keluarga satu bulan sudah bekerja di Riyadh, Arab Saudi. Namun dari saat itu sampai sekarang hilang kontak. Berangkat melalui penyalur TKW, IS asal Rancagoong," katanya pada wartawan, Rabu (9/3/2022).
Baca Juga: Viral TKW Curhat Tak Digaji dan Susah Makan di Arab Saudi, Begini Kondisinya Sekarang
Namun kata Budi, setelah itu dan hingga saat ini tidak ada kabar atau hilang kontak dengan keluarganya di Cikalongkulon.
"Saya yakin adik saya masih hidup, saya berharap pemerintah dapat membantu menemukan keberadaannya," ucapnya.
Sementara itu, Divisi Hukum DPC Astakira Cianjur, Samsa S mengatakan kasus pekerja migran yang hilang kontak di negara penempatan cukup banyak terjadi.
"Banyak pekerja migran asal Cianjur yang hilang kontak di negara penempatan, terutama Timur Tengah," kata Samsa.
Ia mengatakan, pihaknya tengah membantu advokasi keluarga TKW tersebut untuk mencari keberadaannya.
Baca Juga: Harus Bayar Rp 800 Juta, TKW asal Kabupaten Serang Banten Terancam Hukuman Mati di Uni Emirat Arab
"Pihak keluarga tidak tahu persis alamat dari penyalur TKW yang dulu memberangkatkan Nurhalimah. Terkendala dengan data kelengkapan. Tapi kami akan terus berupaya," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya berharap pemerintah daerah agar bisa campur tangan kaitan dengan permasalahan Nurhalimah, bukan hanya kaitan legal dan ilegal tapi ini kewajiban bersama dan kemanusiaan.
"Ya, berharap Pemda betul-betul campur tangan terkait dengan penanganan permasalahan pekerja migran itu," ucapnya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
-
Biadab! Dokter Residensi Unpad Tersangka Perkosa Pasien: Modus Cek Darah Keluarga
-
Dedi Mulyadi Minta Wali Kota Depok Minta Maaf, Buntut Bolehkan Mobil Dinas untuk Mudik
-
7 Fakta Kasus Dokter PPDS Priguna Anugerah Pratama: Perkosa Korban Usai Dibius hingga Mau Bunuh Diri
-
Profil Priguna Anugerah Pratama, Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan Diduga Kelainan Seksual
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Bukan Sekadar Nama, Kisah di Balik Pemberian Nama Titiek Puspa oleh Bung Karno
-
Rumah di Bogor Ludes Saat Pemilik Hendak Merokok
-
Catat! Ini Syarat Pembangunan Sekolah Rakyat: Harus Punya Tanah Minimal 5 Hektare
-
Penampakan Lokasi Pembuatan Uang Palsu di Bogor, dari Alat Cetak Hingga Bahan Baku
-
Waspada! Ada Pabrik Uang Palsu Rp3,3 Miliar di Bogor