Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 16 Maret 2022 | 11:47 WIB
Surat yang Melarang Pacaran - ilustrasi Al Quran (Pixabay)

SuaraBogor.id - Surah Al-Lail merupakan surat ke 92. Surat Al-Lail termasuk surat Makkiyah karena diturunkan di Mekkah. Surat Al-Lail diturunkn setelah surah Al A’la. Surat Al-Lail terdiri atas 21 ayat yang terletak pada jus 30 Al Quran. Surat ini menjelaskan tentang kedermawanan.

Asbabun Nuzul Surah Al Lail adalah berdasarkan Ibnu Hatim yakni berkenaan dengan pemilik pohon kurma yang pelit. Pohon kurma tersebut menjulur ke rumah tetangganya yang fakir dan punya banyak anak.

Setiap berbuah, sang pemilik memanen dari rumah tetangganya, tetapi ketika kurma tersebut jatuh dan dipungut oleh keluarga fakir tersebut, ia mengambilnya dengan paksa. Bahkan ketika sudah dimakan pun disuruh memuntahkannya.

Kemudian, orang fakir ini mengadu kepada Rasulullah SAW.

Baca Juga: Gambaran Hari Kiamat dalam Surah Al Infitar

Rasulullah SAW pun bersabda: Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Anu, dan bagianmu sebagai gantinya pohon kurma di surga." Pemilik pohon kurma yang pelit itu berkata, "Hanya sekian tawaran tuan? Aku mempunyai banyak pohon kurma dan pohon kurma yang diminta itu paling baik buahnya." Kemudian ia pergi.

Seorang yang dermawan pun mendengarnya dan berkata, “"Apakah tawaran tuan itu berlaku juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadai milikku?" Nabi menjawab "Ya.".

Seorang dermawan itu langsung menemui Pemilik pohon kurma itu. Pemilik pohon tersebut berkata, "Apakah engkau tahu bahwa Muhammad SAW menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Dan bahwa aku telah mencatat tawarannya, akan tetapi buahnya sangat mengagumkan, padahal aku banyak mempunyai pohon kurma, dan tidak ada satupun pohon yang selebat itu."

Seorang dermawan pun berkata, “Apakah kau bersedia menjualnya?” dan ia menjawab, “ "Tidak, kecuali apabila ada orang yang sanggup memnuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak akan ada yang sanggup." Kemudian sang dermawan bertanya, “Apa yang kau inginkan” “Aku ingin 40 pohon kurma”.

Sang dermawan pun membelinya dengan 40 pohon kurma. Setelah membelinya, ia pu menyampaikan ke Rasulullah SAW dan memberikan kurma dari pohon tersebut ke fakir miskin itu. Surat ini menjelaskan perbedaan orang pelit dan dermawan. 

Baca Juga: Telaga Kautsar dalam Surah Al Kautsar

Berikut bunyi surah Al-Lail:

1.       wal-laili i yagsy

Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),

2.       wan-nahri i tajall

demi siang apabila terang benderang,

3.       wa m khalaqa-akara wal-un

demi penciptaan laki-laki dan perempuan,

4.       inna sa'yakum lasyatt

sungguh, usahamu memang beraneka macam.

5.       fa amm man a' wattaq

Maka barangsiapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,

6.       wa addaqa bil-usn

dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga),

7.       fa sanuyassiruh lil-yusr

maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan),

8.       wa amm mam bakhila wastagn

dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah),

9.       wa kaaba bil-usn

serta mendustakan (pahala) yang terbaik,

10.   fa sanuyassiruh lil-'usr

maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan),

11.   wa m yugn 'an-hu mluh i taradd

dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa.

12.   inna 'alain lal-hud

Sesungguhnya Kamilah yang memberi petunjuk,

13.   wa inna lan lal-khirata wal-l

dan sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia itu.

14.   fa anartukum nran tala

Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala,

15.   l yalh illal-asyq

yang hanya dimasuki oleh orang yang paling celaka,

16.   alla kaaba wa tawall

yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).

17.   wa sayujannabuhal-atq

Dan akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa,

18.   alla yu`t mlah yatazakk

yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya),

19.   wa m li`aadin 'indah min ni'matin tujz

dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya,

20.   illabtig`a waj-hi rabbihil-a'l

tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Mahatinggi.

21.   wa lasaufa yar

Dan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan (yang sempurna).

Demikian arti, lafal, dan makna Surah Al-Lail. Selanjutnya diketahui bahwa Allah SWT menyayangi hambanya yang melaksanakan perintahNya dengan baik. Allah SWT juga mencintai umatnya yang senantiasa berbuat baik dan dermawan.

Kontributor : Alan Aliarcham

Load More