SuaraBogor.id - Baru-baru ini publik digemparkan dengan kabar Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman yang akan menikahi adik kandung Presiden Joko Widodo atau Jokowi yakni Idayati.
Pernikahan antara adik kandung Jokowi dan Ketua MK Anwar Usman akan diselenggarakan pada Mei mendatang.
Bahkan, kabar bahagia itu dibenarkan oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Kendati tak hadir saat acara lamaran, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming yang merupakan keponakan Idayati membenarkan kabar itu.
Resepsi pernikahan Ketua MK dan Idayati itu kabarnya akan digelar pada 26 Mei 2022 di Solo, dan dilanjutkan acara pada 28 Mei 2022 di Sumbawa. yang merupakan asal Anwar Usman.
Mengutip dari Bogordaily -jaringan Suara.com, prosesi lamaran Ketua MK dan Adik Jokowi itu telah diterima keluarga yang diwakili Jokowi sebagai kakak laki-laki Idayati. Momen itu bertepatan saat Jokowi melakukan kunjungan kerja di Solo pada Sabtu 12 Maret 2022 lalu.
Banyak yang penasaran siapa sosok Ketua MK Anwar Usman yang akan nikahi Adik Jokowi itu?
Anwar Usman lahir 31 Desember 1956 dan banyak menghabiskan masa mudanya di Bima, NTB.
Baca Juga: Tinggal Kenangan, 7 Potret Harmonis Olla Ramlan dan Aufar Hutapea Selama Satu Dekade Menikah
Ketua MK itu dibesarkan di Desa Rasabou, Bolo, NTB. Ia merupakan anak dari pasangan Usman A. Rahim dan St. Ramlah. Calon suami Adik Jokowi itu, kini berusia 66 tahun.
Sebelumnya, selama Anwar Usman menjadi mahasiswa, Anwar juga aktif dalam kegiatan teater di bawah asuhan sutradara ternama Ismail Soebarjo, dan tercatat sebagai anggota Sanggar Aksara.
Dilansir dari situs resmi MK, Anwar sempat berakting dalam sebuah film yang dibintangi Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S. Bono besutan Ismail Soebardjo pada 1980.
Dirinya lulus dari SDN 03 Sila, Bima pada 1969. Anwar meninggalkan desa dan orang tua untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) selama 6 tahun hingga 1975.
Kemudian, secara paralel Anwar memilih untuk melanjutkan pendidikan S1 ke perguruan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta pada 1984.
Anwar memperoleh gelar doktor Program Bidang Ilmu Studi Kebijakan Sekolah Pascasarjana di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2010.
Di sela-sela kesibukannya sebagai hakim, Anwar sempat melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM dan lulus pada 2001. Ia juga mengambil pendidikan doktoral di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan menyandang gelar doktor ilmu hukum pada 2010.
Ia juga sempat menempuh perjalanan hidup yang panjang untuk bisa menjadi hakim di MK, dimana profesi tersebut sebenarnya tidak ia cita-citakan.
Sebelum menjadi hakim MK, Karir Anwar Usman dalam bidang konstitusi bisa dikatakan cukup panjang.
Ia tercatat pernah menjadi Asisten Hakim Agung di Mahkamah Agung (MA) dari 1997 – 2003. Menjabat sebagai Kepala Biro Kepegawaian MA dari 2003 – 2006.
Pada tahun 2005 Anwar Usman diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian. Kemudian pada 2006-2011 dirinya menjabat sebagai Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil MA.
Anwar dilantik menjadi Hakim Konstitusi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 6 April 2011.
Sebelum menjadi Ketua MK, dirinya pernah menjadi Wakil Ketua MK periode pertama 2015-2016, Wakil Ketua MK periode kedua 2016-2018 hingga pada akhirnya menjabat sebagai Ketua MK sejak tahun 2018.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN) yang bisa diakses publik, calon adik ipar Presiden Jokowi itu tercatat pada 11 Februari 2020 mempunyai harta kekayaan sebesar Rp 5 miliar selama periode 2019.
Harta kekayaan Anwar Usman cukup fantastis dan terbilang meroket cukup pesat.
Pada 15 Maret 2021, Ketua MK tersebut memiliki kekayaan mencapai Rp 26.457.816.968 selama periode 2020.
Adapun rincian kekayaan Usman dari tanah dan bangunan memiliki setidaknya 31 bidang yang tersebar di sejumlah wilayah. Aset tidak bergerak itu berada di Kota Bima, Kota Bekasi dan Kota Tangerang Selatan. Nilainya pun mencapai Rp 5.114.000.000.
Selanjutnya, untuk transportasi Anwar Usman memiliki setidaknya mobil Toyota, sepetda motor jenis Honda, mobil Toyota Kijang; dan mobil Toyota Merk Corolla Altis.
Berita Terkait
-
Nah Lho! Dukungan Jokowi Disebut Malah jadi Bumerang bagi RK, Kok Bisa?
-
Warganet Ramai soal Jokowi Dukung Cagub Jateng: Esemka dan Bansos Kembali Disinggung
-
Menterengnya Pendidikan Zahwa Nadhira: Menantu Mahfud MD Dapat Mahar Uang Dolar dan Emas saat Menikah
-
Foto Bareng, Momen Kedekatan Ferdy Sambo dan Ahmad Luthfi Disebut Bikin Jokowi Panik: Ternyata Bestie..
-
Koar-koar Sudah 12 Tahun Kenal Jokowi, RK Diskakmat Pramono: Saya 23 Tahun!
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers: Saya Hampir Tak Melihat Apa Pun Lagi di Sana
- Coach Justin Semprot Shin Tae-yong: Lu Suruh Thom Haye...
- Jurgen Klopp Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Out Jadi Kenyataan?
- Saran Pelatih Belanda Bisa Ditiru STY Soal Pencoretan Eliano Reijnders: Jangan Dengarkan...
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
Pilihan
-
Emas Antam Terus Meroket, Hari Ini Seharga Rp1.498.000/Gram
-
Wakil Kepala Danantara Masih Rangkap Jabatan Dirut BUMN, Emang Boleh?
-
Media Arab: Gol Pertama Marselino Ferdinan Tidak Sah!
-
Hyundai All New Santa Fe Langsung Jadi Juara SUV Hybrid, Honda CR-V Minggir Dulu
-
Begini Tampang Sedih Pemain Arab Saudi usai Dipecundangi Timnas Indonesia
Terkini
-
Bayu - Kang Mus Sebut Ada Pemotongan Bantuan di Sektor Kebudayaan Hingga 50 Persen
-
Debat Terakhir Pilbup Bogor, Rudy Susmanto: Kita Butuh Pemimpin Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi
-
Sosialisasikan Raperda P4GN, DPRD Kota Bogor Tampung Aspirasi Warga
-
Dari Lapangan Hijau ke Ruang Debat, Hati Rudy Susmanto 'Terbelah'
-
Tiga Tema Debat Kedua Pilbup Bogor, KPU: Fokus Adu Argumen Cawabup